Secara garis besar riwayah adanya kelompok aswaja, pada waktu di negeri Mekah banyak manusia yang murtad. Maka setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, bahkan ada tiga golongan yang murtad, Bani Madlaj, itulah kaum Aswad Al Ansi, Bani Hunaifah kaum Musailamah al-Kadzab dan Bani Asad pasukan Thalhah bin Khuwailid.
Ada pula tujuh firqah pada zaman sahabat Rasul, sewaktu rezim khalifah Abu Bakar, dan satu lagi masa khalifah Umar. Sebagaimana Allah berfirman:
“Wahai orang-orang beriman! Barangsiapa diantara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum. Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintainya.” (Surah Al-Maidah. Ayat:54).
Melihat ayat dan riwayah diatas. Syekh Jalaludin Al-Mahali menafsirkan, “Rasulullah berkata: Bahwa suatu kaum ini, dan sekaligus memberi isyarah terhadap Abi Musa Al-Asy'ari.” (H.R. Imam Hakim, dalam Kitab Hasyiyah Showi Ala Jalalain. Juz 1, Hal, 382-383:418. Cetakan Haromain).
Sesudah Rasul wafat semakin banyak yang murtad, maka akhirnya Abu Musa Al-Asy'ari mempersiapkan kandidat, untuk pemimpin selanjutnya. Imam Showi menceritakan, bahwa ada tiga calon kaum Asy'ariah lah yang dipersiapkan. Pertama dari kelompok Muhajirin, itulah Abu Bakar Assidiq, kedua, kaum Anshorin tampilah sahabat Said, ketiga, dari kalangan Ahlul Bayt, adalah Sayidina Ali. 75% suara sah diperoleh dan dimenangkan sahabat Abu Bakar Assidiq.
Editor : U Suryana