Anggota DPRD Provinsi Banten Musa Weliansyah Gelar Sosper di Lebak Selatan

LEBAK, iNewsLebak.id - Anggota DPRD Provinsi Banten Fraksi PPP-PSI Masa Bakti Tahun 2024-2029, Musa Weliansyah mengelar Sosialisasi Perda (Sosper) di Lebak Selatan tepatnya di Gedung PGRI Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Rabu (30/10/2024).

Dihadiri 150 peserta, Sosialisasi Perda (Sosper) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait Perda nomor 5 tahun 2019 tentang penangan kemiskinan di Provinsi Banten, dan Perda Nomor 9 tahun 2024 tentang perlindungan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Juga

Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah Reses Terakhir hari ke-8 di Cihara, Ini Usulan Camat hingga Kade

Musa Weliansyah, yang baru saja memulai masa bakti dari tahun 2024 hingga 2029, mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam acara ini.

"Kami sangat menghargai kehadiran semua pihak yang hadir. Kami berharap dengan sosialisasi ini, masyarakat lebih memahami dan mendukung implementasi peraturan-peraturan ini," ujar Musa saat diwawancarai.

Agus Hiplunudin, S.Sos. M.Sc (Akademisi) memaparkan Perda Nomor 5 Tahun 2019 menetapkan strategi dan program penanganan kemiskinan di Provinsi Banten, termasuk identifikasi warga miskin dan pelaksanaan program kesejahteraan. 

Baca Juga

Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah Reses hari ke-7, DOB Cilangkahan dan Jalan Poros Desa Prioritas

Sedangkan Perda Nomor 9 Tahun 2014 bertujuan untuk melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan dipaparkan oleh Ratu Nisya Yulianti (Aktivis Perempuan).

Dalam acara sosialisasi ini, Musa juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan perubahan positif. 

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan kita," tambah Musa.

Baca Juga

Anggota DPRD Banten Musa Weliansyah Gelar Reses hari ke-6 di Perbatasan Jabar, Ini Usulan Prioritas

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan anggota organisasi sosial. Seluruh peserta selain mendapatkan snack (makan dan minum) seluruh peserta juga diberikan uang transportasi Rp 150.000,- per orang.

Semua pihak memberikan dukungan dan saran untuk perbaikan implementasi peraturan tersebut.

Editor : U Suryana