Bacaan Doa Hari Keempat Ramadan

LEBAK, iNewsLebak.id - Pada saat bulan Ramadan, yang dimana semua amal baik akan dilipatgandakan, kita disarankan untuk lebih sering berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Bacaan doa hari keempat dapat kita amalkan untuk memaksimalkan ibadah.
Sebagaimana yang dikutip dari buku Kumpulan Doa 30 Hari Puasa Ramadhan oleh Nurhayati, berikut merupakan bacaan doa hari keempat Ramadan.
اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لأدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِكَ وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ
allahumma qawwinii fiihi ‘alaa iqoomati amrika wa adziqnii fiihi halaawata dzikrika wa audzi’nii fiihi li adaai syukrika bikaramika wahfazhnii fiihi bihifzhika wa sitrika yaa absharan-naazhiriin.
Artinya: “Ya Allah, mohon berikanlah kekuatan kepadaku, untuk menegakkan perintah-perintah-Mu, dan berilah aku manisnya berdzikir mengingat-Mu. Mohon berilah aku kekuatan untuk bersyukur kepada-Mu, dengan kemuliaan-Mu. Jagalah aku dengan penjagaan-Mu dan perlindungan-Mu, wahai dzat Yang Maha Melihat.”
Ilustrasi: Freepik
Mengutip dari laman NU Online, bulan Ramadan, bulan suci dalam kalender Islam, memiliki beberapa nama lain yang mencerminkan keutamaannya. Disebut "Syahrul Siyam" yang berarti bulan puasa, di mana umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam.
Selain itu, Ramadan juga dikenal sebagai "Syahrul Qur'an" karena di bulan inilah Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca dan merenungkan isi Al-Qur'an selama bulan ini.
Kemudian disebut juga sebagai "Syahrud du'a" yang bermakna bulan dikabulkannya doa-doa. Pada bulan Ramadhan, semua doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebagaimana yang tercantum dalam Surat Al-Baqarah Ayat 186, bulan Ramadan dinamakan “Syarud du’a” karena dalam bulan ini, Allah SWT mendengar, menerima, dan mengabulkan permintaan hambanya yang berdoa atau yang sering disebut dengan Mustajab.
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (Q.S Al-Baqarah [2] ayat 186)
Masih mengutip sumber yang sama, dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ada tiga golongan yang doanya Mustajab, diantaranya adalah doa orang yang sedang berpuasa, doa musafir (dalam perjalanan), dan orang yang teraniaya.
Kemudian, dalam hadits lain dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya.”
Suci dari Hadats besar dan kecil.
Tempat berdoa suci dari Hadats besar dan kecil, serta mengahadap ke arah Kiblat.
Memulai doa dengan memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, bersalawat kepada Rasulullah SAW.
Suara lirih (pelan).
Rutin, artinya mengulang-ulang doa.
Tidak terburu-buru, kecuali dalam keadaan tertentu.
Meminta penuh harapan, keyakinan, dan sungguh-sungguh.
Lakukan bacaan doa hari keempat dan seterusnya dengan adab di atas.
Editor : Imam Rachmawan