Lebak Waspada DBD: 267 Kasus dalam 3 Bulan, Ini Cara Pencegahannya

LEBAK, iNewsLebak.id - Kabupaten Lebak, Banten mencatat 267 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tiga bulan pertama (Januari – Maret) tahun 2025. Meskipun angka kasus cukup tinggi, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Rohmat telah mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD. Pasalnya, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir dapat memicu perkembangbiakan nyamuk.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit menular yang tergolong mematikan ini di lingkungan sekitar.
Setidaknya, ada dua cara untuk mencegah DBD menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, yaitu dengan menyiagakan lingkungan atau yang disebut dengan “3M Plus” dan menjaga individu secara mandiri.
Kurangnya kebersihan lingkungan menjadi penyebab utama Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Salah satu langkah pencegahan DBD yang paling efektif dan mudah dilakukan adalah gerakan 3M Plus.
Untuk mencegah jentik nyamuk berkembang biak, menguras secara rutin berbagai tempat penampungan air seperti bak mandi dan toren air sangatlah penting. Jangan lupa untuk menggosok bersih dinding bak, terutama saat musim hujan atau pancaroba, karena telur nyamuk dapat bertahan hingga enam bulan meskipun dalam keadaan kering.
Menutup rapat seluruh wadah penampungan air dan mengubur barang bekas dalam tanah adalah tindakan penting. Selain mencegah perkembangbiakan nyamuk, langkah ini juga menjaga kebersihan lingkungan.
Salah satu cara mencegah DBD adalah dengan mendaur ulang barang bekas yang berguna. Barang bekas yang terbuang percuma bisa menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Selain itu, kata “plus” dalam gerakan ini merujuk pada kegiatan serupa yang menekan angka perkembang biakan nyamuk. Yaitu sebagai berikut:
Membudidayakan ikan pemakan jentik (larva nyamuk), seperti ikan guppy.
Memasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela di kamar dan ruangan.
Menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong.
Memeriksa tempat-tempat penampungan air.
Meletakkan baju bekas pakai dalam wadah tertutup.
Meletakkan larvasida pada penampungan air yang susah dibersihkan.
Memperbaiki saluran dan talang air yang mampet.
Memelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender.
Untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, gunakan losion antinyamuk (repellent) yang terdaftar di BPOM karena mengandung zat pengusir nyamuk.
Untuk menghindari gigitan nyamuk saat di luar rumah, sebaiknya kenakan kemeja atau kaus lengan panjang dan celana panjang dari bahan tipis seperti katun.
Jika berada di tempat yang sejuk, pakaian berbahan lebih tebal seperti denim atau wol yang tenunannya rapat dapat memberikan perlindungan tambahan.
Untuk menghindari gigitan nyamuk saat tidur, memasang kelambu di tempat tidur adalah solusi yang efektif.
Salah satu cara ini menjadi yang paling efektif karena dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tak hanya DBD saja tetapi dapat meningkatkan kesehatan secara menyeluruh. Berikut caranya:
Perbanyak konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya vitamin D. Beberapa contoh sumber vitamin D adalah ikan sarden, salmon, dan tuna, kuning telur, daging merah, hati sapi, oatmeal, buah-buahan seperti apel, alpukat, dan pisang, serta sayuran seperti tomat dan jamur shitake.
Rutin beraktivitas fisik 30 menit sehari.
Istirahat dengan tidur yang cukup, kurangi begadang jika tidak diperlukan.
Editor : Imam Rachmawan