get app
inews
Aa Text
Read Next : Pekerja Tambang Batu Bara Ilegal Asal Bayah Tewas Lemas Usai Bekerja, Diduga Akibat Sesak Nafas

Menelusuri Sejarah Jalur Kereta Api Saketi–Bayah dan Sisa Tambang Batu Bara

Selasa, 23 September 2025 | 14:00 WIB
header img
Jalur Kereta Api Saketi - Bayah. (Foto: Istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id – Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyimpan peninggalan jalur kereta api Saketi–Bayah dan tambang batu bara yang dibangun pada masa pendudukan Jepang. Jalur ini menjadi penghubung Stasiun Saketi di Pandeglang hingga Stasiun Bayah di Kabupaten Lebak sepanjang sekitar 89 kilometer, melewati daerah seperti Malingping, Cilangkahan, Sukahujan, dan Cihara sebelum berakhir di Bayah.

Jalur tersebut dibangun pada periode 1943–1944 dengan menggunakan tenaga kerja paksa (romusha) dari berbagai daerah. Tujuannya adalah mengangkut batu bara dari Bayah menuju pusat logistik Jepang. Lokomotif yang digunakan adalah jenis lokomotif uap seri BB10 milik Staatsspoorwegen (SS).

Cadangan dan Lokasi Penambangan Batu Bara
Bayah dikenal memiliki cadangan batu bara cukup besar. Data sejarah mencatat cadangan batu bara Bayah mencapai sekitar 10,9 juta ton. Batu bara di area ini memiliki kalori tinggi sekitar 6.500–7.000 kkal/kg. Area tambang yang tercatat antara lain:
- Gunung Madur
- Cisawarna
- Cihideung
- Cimandiri
- Cisiih
- Cikadu
Batu bara berkalori sekitar 4.600–5.000 kkal/kg ditemukan. Penambangan dilakukan dengan metode tambang bawah tanah (underground mining). Beberapa di antaranya berada di wilayah:
- Bojongmanik
- Bambakarang
- Cipanas
- Sekitarnya

Berhenti Beroprasi dan Sisa Jalur Kereta Api Saketi-Bayah
Jalur kereta api Saketi–Bayah resmi dibuka pada 1 April 1944. Setelah kemerdekaan Indonesia, jalur ini berhenti beroperasi sekitar tahun 1951 karena dianggap tidak lagi ekonomis. Banyak rel kemudian dicabut dan sejumlah fasilitas pendukung berubah fungsi. Namun beberapa sisa struktur fisik masih terlihat di beberapa titik pesisir selatan Banten.

Sisa-sisa aktivitas penambangan di Bayah juga masih tampak hingga kini. Bekas beton penahan jembatan dan jalur kereta api peninggalan jalur Saketi–Bayah dapat dilihat di sepanjang pantai selatan Jawa Barat, mulai Desa Cilangkahan menuju Kecamatan Bayah hingga Cikotok. 

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut