Marc Márquez: Lintasan Panjang Menuju Sembilan Gelar Juara Dunia

Marc Márquez merupakan salah satu pembalap paling dominan dalam sejarah MotoGP modern. Julukannya, Baby Alien, muncul bukan tanpa alasan. Gaya balapnya agresif, tekniknya tajam, dan kemampuannya menyelamatkan motor dari situasi ekstrem menjadi ciri khas yang membuatnya disegani lawan dan dikagumi penggemar. Tahun ini, Marc Márquez resmi menambah satu mahkota baru dalam kariernya setelah memastikan gelar juara dunia MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi, Jepang. Gelar ini menandai kembalinya dia ke puncak setelah jeda panjang sejak gelar terakhirnya pada 2019.
Dengan kemenangan ini, Márquez bukan hanya meraih gelar ke-7 di kelas utama, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pembalap legendaris era modern MotoGP. Ducati, timnya musim ini, juga merayakan keberhasilan ini sebagai gelar dunia pertamanya bersama Márquez.
Márquez memulai karier profesionalnya sejak usia muda dan langsung mencuri perhatian. Dalam lintasan, ia dikenal mampu menaklukkan tikungan dengan sudut kemiringan ekstrem yang jarang bisa dilakukan pembalap lain. Kariernya tidak dibangun dalam semalam, melainkan melalui perjalanan panjang dari kelas kecil hingga menjadi ikon kelas utama.
Perjalanan Márquez meraih gelar juara dunia dimulai dari kelas 125cc pada tahun 2010. Setelah itu, ia naik ke kelas Moto2 dan kembali menegaskan dominasinya pada musim 2012. Puncak kariernya terjadi di kelas MotoGP, di mana ia menjadi pembalap yang mendefinisikan era modern balap motor dengan serangkaian gelar juara dunia.
Berikut daftar lengkap gelar juara dunia yang diraih Marc Márquez:
Kelas 25cc: Juara dunia tahun 2010
Kelas Moto2: Juara dunia tahun 2012
Kelas MotoGP: Juara dunia tahun 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019, dan 2025
Total, Márquez telah meraih sembilan gelar juara dunia dari tiga kelas berbeda. Pencapaian tersebut menempatkannya sejajar dengan legenda balap motor seperti Valentino Rossi dan Giacomo Agostini dalam hal jumlah prestasi dan pengaruh terhadap dunia MotoGP.
Meski masa kejayaannya ditandai dengan dominasi penuh, perjalanan Márquez juga diwarnai masa-masa sulit. Pada tahun 2020, ia mengalami cedera lengan serius yang memaksanya absen panjang dari kompetisi. Cedera tersebut menjadi salah satu tantangan terberat dalam kariernya. Setelah beberapa kali operasi dan masa pemulihan yang panjang, Márquez perlahan kembali ke lintasan, membuktikan tekad kuatnya untuk tetap bersaing di level tertinggi.
Musim 2025 menjadi saksi perjuangan Márquez bangkit. Ia tampil konsisten, mengungguli saingan-saingannya, dan menyegel gelar lebih awal dari banyak prediksi. Namun, kegembiraan itu tidak lepas dari risiko. Pada Grand Prix Indonesia 2025, Márquez mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera pada bahu kanan. Tim medis mengonfirmasi bahwa ia menderita fraktur pada dasar prosesus korakoid dan cedera ligamen, tanpa perpindahan tulang signifikan, dan telah direncanakan perawatan konservatif. Ia diperkirakan melewatkan seri Australia dan Malaysia 2025.
Márquez kini berada di titik penting dalam kariernya. Dengan tujuh gelar MotoGP dan total sembilan gelar dunia, ia tidak hanya menunjukkan perjuangan kebangkitannya, tetapi juga meneguhkan posisi sebagai salah satu pembalap terbesar di generasinya.
Editor : Imam Rachmawan