get app
inews
Aa Text
Read Next : Cuaca Lebak Hari Ini Didominasi Hujan Ringan, Warga Diimbau Siaga Saat Beraktivitas

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia, Berpotensi Berlanjut hingga Awal November

Kamis, 16 Oktober 2025 | 16:28 WIB
header img
Ilustrasi musim kemarau. Sumber: Istimewa

BANTEN, iNewsLebak.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. Suhu maksimum di beberapa daerah tercatat mencapai 37,6°C, dan kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa pada Oktober, posisi gerak semu matahari berada di selatan ekuator. Posisi tersebut menyebabkan wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyinaran matahari yang lebih intens. Selain itu, penguatan angin timuran atau Monsun Australia membawa massa udara kering dan hangat, sehingga pembentukan awan berkurang dan radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal.

“Faktor ini menyebabkan wilayah seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua mengalami peningkatan suhu yang signifikan dalam beberapa hari terakhir,” ujar Guswanto di Jakarta, Rabu (15/10).

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa suhu maksimum di atas 35°C terpantau di banyak wilayah Indonesia. Beberapa daerah yang mencatat suhu tinggi antara lain Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta sejumlah wilayah di Papua.

Berdasarkan data BMKG, pada 12 Oktober 2025 suhu tertinggi tercatat mencapai 36,8°C di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat). Sehari setelahnya, suhu sedikit menurun menjadi 36,6°C di Sabu Barat (NTT), namun kembali meningkat pada 14 Oktober 2025 dengan kisaran 34–37°C di sejumlah daerah, termasuk Majalengka dan Boven Digoel yang mencapai 37,6°C.

“Konsistensi suhu tinggi di berbagai wilayah menunjukkan cuaca panas yang persisten akibat dominasi massa udara kering serta minimnya tutupan awan,” kata Andri.

Meski demikian, BMKG menyebut potensi hujan lokal masih dapat terjadi akibat aktivitas konvektif, terutama pada sore hingga malam hari di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh dengan memperbanyak asupan cairan, menghindari paparan langsung sinar matahari pada siang hari, dan tetap mewaspadai perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak.

“Warga diharapkan waspada terhadap potensi hujan disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari,” tambah Guswanto.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut