get app
inews
Aa Text
Read Next : Rp7,9 Miliar Mengalir untuk Warga Lebak dari Program Sosial Baznas Sepanjang Tahun

Harga Pupuk Turun, Lebak Targetkan IP 300 untuk Swasembada Pangan

Senin, 17 November 2025 | 11:00 WIB
header img
Para petani saat menaburkan pupuk di tanaman padi. (Foto: Ist)

LEBAK, iNewsLebak.id – Pemerintah Kabupaten Lebak mendorong petani meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi tiga kali tanam dalam setahun (IP 300) untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan mendukung program swasembada pangan nasional. Upaya ini dilakukan menyusul turunnya harga pupuk bersubsidi dan peningkatan sarana produksi pertanian (saprodi).

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengatakan pemerintah tengah menargetkan peningkatan IP melalui perbaikan sarana irigasi, distribusi benih, pestisida, serta ketersediaan pupuk subsidi yang kini lebih terjangkau. Ia menyebut, dengan kondisi tersebut, petani memiliki peluang lebih besar untuk menanam padi hingga tiga kali dalam setahun.

“Kami berharap petani meningkatkan IP tiga kali tanam setahun, terlebih harga pupuk bersubsidi sudah turun,” kata Deni di Lebak, Minggu (16/11/2025)

Selama ini Kabupaten Lebak masuk kategori lumbung pangan Banten dengan capaian produksi yang terus surplus setiap tahunnya. Karena itu, pemerintah daerah optimistis peningkatan IP akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Lebak dalam mendukung kebutuhan pangan regional maupun nasional.

Deni menjelaskan, Kabupaten Lebak memiliki lahan sawah baku sekitar 52.000 hektare. Jika seluruh areal mampu menerapkan IP 300, maka luas tambah tanam dapat mencapai 150 ribu hektare. Dengan produktivitas rata-rata 5 ton per hektare, total produksi gabah kering panen bisa mencapai 750 ribu ton per tahun.

Menurut dia, realisasi IP 300 bukan hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani karena frekuensi musim tanam dan hasil panen bertambah signifikan.

Di lapangan, sejumlah kelompok tani mengaku terdorong untuk menambah masa tanam berkat turunnya harga pupuk subsidi. Ketua Gapoktan Sukabungah Desa Tambakbaya, Ruhiana, menyebut kebijakan harga pupuk membuat biaya produksi menjadi lebih ringan sehingga petani berani menambah luas tanam.

Untuk kebutuhan 500 kilogram pupuk bersubsidi per hektare, biaya yang sebelumnya mencapai Rp1,5 juta kini turun menjadi Rp1 juta. Kondisi tersebut dinilai mampu mendorong petani meningkatkan LTT hingga tiga kali musim tanam.

“Kami meyakini berkurang biaya produksi itu, maka petani akan meningkatkan LTT hingga tiga kali musim tanam dalam setahun,” ujar Ruhiana.

Hal serupa disampaikan Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Udin. Ia mengatakan tahun ini petani di wilayahnya memutuskan menanam padi kembali pada November 2025 karena harga pupuk lebih murah. Padahal sebelumnya, lahan seluas 50 hektare hanya ditanami dua kali dalam setahun.

Menurut Udin, penurunan harga pupuk membuat biaya produksi turun dari Rp10 juta menjadi sekitar Rp8 juta per hektare. Kondisi tersebut menjadi faktor penting yang meningkatkan semangat petani untuk menambah masa tanam menjadi tiga kali setahun.

Dengan dukungan saprodi yang lebih terjangkau serta kesiapan infrastruktur irigasi, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak optimistis realisasi IP 300 dapat dicapai secara bertahap mulai musim tanam tahun ini.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut