get app
inews
Aa Text
Read Next : Lebak Targetkan Swasembada Domba dan Jadi Sentra Ternak 2027

Lebak Perluas Sirine dan Perkuat Destana untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Tsunami!

Rabu, 19 November 2025 | 10:50 WIB
header img
Sosialisasi Destana dan perluas sirine untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap potensi tsunami. (Foto: Ilustrasi/Freepik)

LEBAK, iNewsLebak.id – Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap potensi tsunami. Penguatan dilakukan melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) serta perluasan jaringan Sirine Peringatan Dini Tsunami di wilayah rawan bencana.

BPBD menyampaikan bahwa langkah ini menjadi prioritas mengingat Banten termasuk daerah dengan risiko tsunami cukup tinggi. Hingga November 2025, tercatat sebanyak 33 Desa Tangguh Bencana telah terbentuk di 13 kecamatan di Kabupaten Lebak. 

Desa-desa tersebut menjadi garda terdepan dalam mitigasi dan respons cepat saat keadaan darurat.

Penguatan Destana dilakukan melalui pelatihan intensif, manajemen bencana, pemetaan risiko, hingga penyusunan rencana kontinjensi secara partisipatif bersama masyarakat. 

Kalaksa BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menegaskan bahwa penguatan kapasitas warga merupakan kunci untuk mempercepat kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami.

“Destana adalah garda terdepan kita. Warganya harus terlatih, memahami risiko, dan mampu memberi respons cepat ketika terjadi ancaman,” ujar Febby di Rangkasbitung, Selasa (18/11/2025).

Selain penguatan masyarakat, BPBD juga memperluas pemasangan Sirine Peringatan Dini Tsunami di titik-titik strategis pesisir. Sirine ini berfungsi memberikan peringatan awal sehingga warga dapat segera melakukan evakuasi menuju lokasi aman.

Febby menekankan bahwa efektivitas sistem peringatan dini tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga kesiapan masyarakat dalam merespons sinyal bahaya.

“Sirine hanya alat. Yang paling menentukan adalah kesiapan masyarakat ketika mendengar peringatan. Karena itu edukasi harus terus dilakukan,” katanya.

BPBD juga mengimbau warga di kawasan rawan untuk memahami jalur evakuasi, titik kumpul, serta prosedur penyelamatan yang telah disusun bersama pemerintah desa. Sosialisasi dan simulasi evakuasi rutin digelar di sekolah, fasilitas umum, hingga kawasan wisata untuk memastikan masyarakat terbiasa menghadapi situasi darurat.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut