LEBAK, iNewsLebak.id - Kenaikan harga beras juga terjadi di wilayah Kabupaten Lebak, Banten sejak beberapa bulan terakhir.
Harga beras saat ini terus merangkak hingga diatas Rp11 ribu untuk jenis medium. Kenaikan harga bisa menembus Rp500,- tiap minggunya.
Padahal, di beberapa wilayah di Kabupaten Lebak mulai memasuki masa panen raya. Namun harga beras masih saja terus melambung.
Caong, salah satu pemilik usaha penggilingan beras di wilayah Lebak selatan mengaku bisa merasakan keuntungan tak biasa dampak kenaikan harga beras saat ini.
"Belasan tahun usaha di beras, baru saat ini saya bisa merasakan untung yang lumayan, ya alhamdulilah semoga seperti ini terus," saat ditemui di rice mil miliknya, Sabtu (11/2/2023).
Memasuki panen raya ini, kata Caong, petani lebih banyak menjual gabah kering ke luar wilayah Lebak.
"Harga di Serang lumayan bagus, makanya gabah-gabah kering dari petani kebanyakan dilempar ke Serang. Saya saja 10 ton per hari," lanjut Caong.
Untuk harga gabah sendiri, Caong menjelaskan dari petani harganya memang sudah tinggi. Dari yang sebelumnya sekitar Rp4000-Rp4500 per kilogram, kini diatas Rp5000.
"Sekarang sudah diatas Rp5000, kadang Rp5300 bahkan bisa sampai Rp5400. Kalau dijual ke Serang harganya Rp5900," katanya.
Jika dikalkukasi dengan biaya produksi, lanjut Caong harga beras jenis medium memang sudah diatas Rp10 ribu.
"Satu kuintal gabah jadi beras bersih sekitar 54 kilogram, belum biaya giling, biaya kemas, dan lain-lain," jelasnya.
Karena alasan itu, Caong dan puluhan pemilik usaha penggilingan beras lebih memilih menjual gabah kering ke luar kota.
"Jujur, lebih menguntungkan ketimbang memproduksi beras," ujarnya.
Walau demikian, Caong tetap memproduksi beras dalam kemasan demi menjaga langganan. Untuk satu karung beras kemasan 25 kilogram, Caong menjual seharga Rp270 ribu per karung.
Sementara itu, harga beras yang terus naik dikeluhkan oleh salah seorang ibu rumah tangga, Titin asal Malingping, Lebak.
Dari yang biasanya beli karungan, dirinya mengaku saat ini hanya beli eceran, "Harganya tinggi, jadi ga mampu beli karungan. Semoga pemerintah bisa segera menurunkan harga beras," harap Titin.
Editor : Sofi Mahalali
Artikel Terkait