Pelayanan RSUD Adji Darmo Lebak Dinilai Buruk dan CT Scan Sejak Setahun Lalu Rusak

U Suryana
Pelayanan RSUD Adji Darmo Lebak Dinilai Buruk dan CT Scan Sejak Setahun Lalu Rusak / Foto: Istimewa

RSUD Adjidarmo Rangkasbitung milik Pemda Lebak, berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan sesuai data di Kemenkes, termasuk kedalam RS Type B. RS ini memiliki ruang rawat inap;  VVIP satu kamar, VIP 12 kamar, kelas 1 sebanyak 40 kamar, kelas II sebanyak 34 kamar, kelas 3 sebanak 135 kamar.

Dalam ulasan di google RSUD Adji Darmo, dari 356 reponden, diantaranya; Fikri Jul, menyatakan; "Antrian rawat jalan banyak calo yg bekerjasama dengan oknum staff.. 2. Tenaga kesehatannya tidak ramah.. 3. Rawat jalan tidak ramah kaum difabel (tidak tersedianya kursi roda). 4. Kurangnya informasi mengenai perubahaan jadwal dokter. Kabupaten lebak itu luas kasian buat pasien yg datang jauh jauh dan datang dini hari tapi dokternya gaada. 5. Farmasi rawat inap dan rawat jalan sama sama lambat. Di farmasi rawat inap 20 menit nunggu petugas hadir dimeja kerja. Bukan nunggu di siapkan obat".

Sementara, Lukman Hakim Nadzari, menyatakan, "Pasien IGD dateng dari jam 4 sore udah jam 12 dini hari belum dapat kamar juga, keburu yg jagain pasien sakit juga ini mah. Mereka enak shift">buruk saja".

Kemudian, Yunita Hadiyanti, dalam responnya menyatakan;"Pelayanan terburuk. Di ruang IGD dari jam 5 sore sampai jam 11 malam belum juga dapat ruangan rawat inap katanya penuh untuk yang BPJS. Kita minta naik kelas ke VIP katanya juga ruangannya penuh. Pelayanannya buruk, bagaimana bisa pasien IGD penanganannya lambat. Rumah sakitnya juga seram dan kotor. Cukup lah kali ini aja terakhir".

Lalu, Anita gita menyatakan;"Pelayanannya jelek, lambat dan aneh. Penunggu pasien tidak boleh diganti sebelum jam besuk mulai, kalo penunggu pasien sakit mau tanggung jawab apa RS? Tempat perawat tidak ada yang stand by! Gimana kalo ada pasien yang gawat darurat? Walaupun beban kerja dan tingkat stres perawat cukup tinggi tetapi perawat juga harus bisa care dan lebih ramah lagi kepada pasien. Komunikasi terapeutiknya tidak ada. Tidak perlu terlalu ramah yang penting pasien dan keluarga pasien dapat memahami apa yg terjadi dan merasa aman nyaman karena sudah masuk rumah sakit.. bukan masuk rumah sakit malah makin sakit atau makin stres.

Editor : U Suryana

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network