Mokmok juga mengatakan biasanya para nelayan akan kembali turun melaut pada hari kedua atau ketiga puasa Ramadhan. Dan untuk saat ini suasana di Kampung Nelayan, Desa Muara atau PPI Binuangeun milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, dipenuhi kapal yang bersandar.
Terpisah, Asani, salah satu pedagang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun mengatakan, jika sudah masuk tradisi munggahan atau mau masuk Bulan Suci Ramadhan, nelayan menghentikan aktivitasnya dan tidak melaut sehingga harga ikan pun meningkat sekitar 20% bahkan bisa lebih.
"Kami pedagang ikan tergantung nelayan yang turun ke laut, kalau nelayan istirahat dan stok kosong maka tetap harga ikan melonjak, karena disamping cuaca buruk, sejumlah nelayan banyak yang tidak melaut pada saat menjelang puasa," ucapnya.
Kata Asani, kenaikan harga ikan di TPI Binuangeun sudah sekitar satu pekan terakhir, ini berlaku untuk semua jenis ikan laut termasuk cumi-cumi.
Asani juga menjelaskan rincian harga ikan, diantaranya; Harga ikan tenggiri satu ekor dengan berat 15-16 kilogram, semula harganya Rp 250.000 menjadi Rp 400.00. Untuk cumi-cumi dari harga semula Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per kilogramnya. Sementara untuk ikan layur sedang satu ganting isi 10 ekor naik hingga harga Rp 250.000 dari harga biasanya paling mahal Rp 150.000. Dan untuk jenis ikan tongkol, naik dari Rp 13.000 per kilogramnya menjadi Rp 25.000.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait