LEBAK, iNewsLebak.id - Pemerintah Desa (Pemdes) Cipedang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD), kepada 18 Keluarga Penerima Manfaat, bertempat di Kantor Desa Cipedang, Jumat (5/4/2024).
BLT DD tersebut dikhususkan untuk warga miskin ekstrem, dengan sumber dana APBDes tahun anggaran 2024, tahap 1 (Bulan Januari, Februari, Maret dan April) dengan nominal Rp1.200.000,-
Kepala Desa Cipedang H Ence Hendri mengatakan, BLT DD di Desa Cipedang, diberikan kepada 18 KK yang telah ditetapkan sebagai KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
"Pada proses penetapan KPM BLT DD di Cipedang, tidak ditetapkan begitu saja, melainkan diusulkan terlebih dahulu melalui musyawarah, kemudian diverifikasi dan selanjutnya ditetapkan melalui musyawarah," katanya, Jumat (5/4/2024).
Menurutnya, BLT DD di programkan oleh desa sebagai upaya penanganan kemiskinan ekstrem. Pengalokasian anggaran desa untuk BLT DD diatur dalam Permendagri tentang prioritas penggunaan anggaran desa.
"Untuk itu kami berharap agar para KPM memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bantuan yang diterimanya, tidak digunakan untuk belanja sembarangan dan tidak digunakan untuk membeli rokok. Sebaiknya digunakan untuk membeli sembako ataupun ditabung dan dijadikan modal usaha," ucapnya.
H Ence Hendri menambahkan, pada pencairan anggaran BLT DD ditahap pertama ini, masing-masing KPM menerima bantuan dana sebesar Rp1.200.000,- dengan rincian Rp300.000,- per bulan.
"BLT DD ini rinciannya yaitu dana yang diterima KPM Rp300.000,- per bulan dikalikan 4 bulan, dan untuk sekarang ini pencairan tahap 1," terangnya.
Sementara itu, Kasi Ekbang Kecamatan Wanasalam, Mohamad Juhri, mengatakan dengan hadirnya BLT DD yang disalurkan oleh Desa Cipedang kepada sebagian masyarakat Desa Cipedang yang benar-benar keadaan ekonomi yang sangat kurang menguntungkan, ia berharap bisa membantu perekonomiannya.
"Diharapkan dapat membantu mengurangi beban ekonomi KPM dikeluarganya. Dan setelah menerima uang BLT dari DD ini utamakan dibelanjakan kepada sembako terutama beras, supaya disela-sela sulitnya ekonomi dan sedang mahalnya harga beras supaya dapat tersedia cadangan beras. Setelah itu baru kepada kebutuhan lainnya," ungkapnya.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait