LEBAK, iNewsLebak.id – Dua desa di Kecamatan Cihara mengalami krisis air bersih, yakni Desa Cihara dan Desa Panyaungan. Ribuan warga terpaksa mencari solusi atas krisis air yan dialami tersebut, karena belum satu pun bantuan air bersih disalurkan oleh pemerintah.
Sungai sebagai sumber air alternatif, yang seringkali jadi andalan warga Kecamatan Cihara kini tak lagi bisa jadi tumpuan saat kekeringan melanda. Banyaknya aktivitas penambangan pasir, membuat sungai pendangkalan sungai dan air menjadi keruh.
Aktivis Lebak Selatan, Agus Rusmana mengaku miris dengan kinerja Pemerintah Kecamatan Cihara, di saat ribuan warga kesulitas air bersih, tak banyak yang dilakukan untuk persoalan tersebut. Belum lagi upaya pencegahan kerusakan alam juga sama sekali tak terlihat.
“Pemerintah kecamatan tidak peka terhadap kondisi warganya. Jangan hanya mengandalkan BPBD, harus punya inisiatif untuk membantu warga yang tengah sulit air. Kan bisa minta PDAM, siapkan armada angkutnya. Bisa mita CSR perusahaan yang ada di Cihara,” ujar Agus.
Agus menyayangkan sikap Camat yang seolah pasrah dengan kondisi kekeringan warganya, “Saya menghubungi Pak Camat jawaban beliau tahun ini ada kekosongan relawan BPBD, jadi pihak desa yang berinisiatif meminta bantuan ke BPBD. Ini kan aneh, Camat itu setingkat dibawah Bupati,,” tegas Agus.
Belum lagi, kata Agus, pengawasan terhadap kerusakan alam yang makin masif seharusnya jadi tanggung jawab Camat selaku penanggung jawab wilayah. Krisis air adalah ujung dari rusaknya alam, langkah preventif nyaris tak terlihat.
“Pengawasan lemah, yang ada hanya saling lempar tanggung jawab. Ini kewenangan Pemda lah, ini kewenangan LH lah. Padahal yang paling tahu wilayah dirusak secara masif ya Camat. Izin lingkungan juga diberikan dari bawah,” papar Agus.
Untuk itu, Agus meminta Pemkab Lebak melakukan evaluasi terhadap kinerja aparatur pemerintah yang tidak memiliki sense of crisis, dan peka dan peduli terhadap kerusakan alam yang terjadi. “Saya mendorong Bapak Pj Bupati melakukan evaluasi. Bukan hanya terhadap persoalan ini, tapi juga kinerja aparatur pemerintahnya,” ucap Agus.
Untuk mengatasi kondisi kekeringan ini, Agus beserta relawan akan menyalurkan bantuan air bersih untuk Desa Cihara dan Desa Panyaungan. “Kami akan salurkan 2 tangki air bersih hari ini, sinergi antara aktivis Lebak Selatan, wartawan dan CSR salah satu perusahaan swasta. Total kami salurkan 3 tangki sebanyak 15.600 liter,” pungkasnya.
Terpisah, Camat Cihara Asep Kusnandar ketika dikonfirmasi mengatakan ada kekosongan relawan di wilayahnya. Hingga Pemerintah Desa lah yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Kabupaten Lebak.
"Biasanya kami dorong relawan BPBD untuk mengajukan permohonan ke BPBD dan koordinasi dengan Kepala Desa. Tahun ini ada kekosongan relawan sehingga kepala desa yang berinisiatif mengajukan," kata Camat.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait