LEBAK, iNewsLebak.id - Isra Miraj adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam yang menjadi tonggak keimanan bagi umat Islam di seluruh dunia. Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab, ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan spiritual yang luar biasa atas kehendak Allah SWT.
Isra Miraj terdiri dari dua tahap, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra), dan perjalanan menuju Sidratul Muntaha, langit tertinggi, untuk bertemu langsung dengan Allah SWT (Miraj). Peristiwa ini bukan hanya menjadi bukti kebesaran Allah SWT, tetapi juga memiliki keutamaan dan pelajaran mendalam bagi umat Islam.
Bukti Kebesaran dan Kekuasaan Allah SWT
Isra Miraj adalah bukti nyata kebesaran Allah SWT yang melampaui batas logika manusia. Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa. Hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Peristiwa ini juga mempertegas keyakinan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi jika Allah menghendakinya. Bagi umat Islam, Isra Miraj menjadi pengingat untuk selalu percaya pada kekuasaan Allah meski terkadang sulit dipahami oleh akal manusia.
Penetapan Kewajiban Shalat Lima Waktu
Salah satu keutamaan terbesar dari Isra Miraj adalah ditetapkannya kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam. Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat sebagai bentuk ibadah dan komunikasi dengan-Nya.
Awalnya, shalat diwajibkan sebanyak 50 kali sehari, namun setelah beberapa kali permohonan Nabi Muhammad SAW kepada Allah, jumlah tersebut diringankan menjadi lima kali sehari dengan pahala yang setara dengan 50 shalat.
Salat lima waktu menjadi pilar utama dalam kehidupan seorang muslim. Melalui shalat, umat Islam diajak untuk selalu mengingat Allah dan menjaga hubungan spiritual dengan-Nya. Penetapan shalat dalam Isra Miraj menggarisbawahi betapa pentingnya ibadah ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Penguatan Iman di Tengah Ujian
Isra Miraj juga mengandung pelajaran penting tentang penguatan iman di tengah ujian hidup. Peristiwa ini terjadi pada tahun-tahun sulit dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai "Tahun Kesedihan" (Aam al-Huzn).
Pada masa itu, beliau kehilangan dua orang terdekatnya, yaitu istri tercinta Khadijah RA dan paman yang melindunginya, Abu Thalib. Selain itu, dakwah beliau menghadapi banyak penolakan dan perlawanan dari kaum Quraisy.
Melalui Isra Miraj, Allah SWT memberikan penghiburan dan penguatan bagi Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menjadi simbol bahwa kesulitan akan datang kemudahan. Bagi umat Islam, Isra Miraj mengajarkan bahwa iman kepada Allah dapat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup.
Momentum Refleksi dan Peningkatan Iman
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait