Meningkatnya Kasus Pencabulan Anak, DPRD Lebak Desak Aksi Nyata

Aulianisa
Anggota DPRD Komisi III, Regen Abdul Aris. (Foto: Istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak menyoroti maraknya kasus pencabulan di wilayahnya dan serukan tindakan tegas. 

DPRD mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mengambil langkah-langkah konkret dan tegas dalam menanggulangi masalah serius ini.

Salah satu kejadian yang terungkap adalah kasus pencabulan yang melibatkan seorang siswa SMP di Kecamatan Sobang pada 14 Januari lalu. Menanggapi kejadian ini, memicu amarah masyarakat yang mendesak adanya tuntutan akan tindakan yang lebih tegas. 

Regen Abdul Aris, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Lebak, mengungkapkan tingginya peningkatan kasus pencabulan dan tekanan perlunya perhatian dari semua pihak terkait.

“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kasus pencabulan yang melibatkan anak-anak, seperti siswa SD dan SMP, perlu segera ditangani. Kami berikan perhatian khusus untuk korban, karena dampak psikologis mereka juga sangat besar, dan kami memastikan mereka mendapatkan pendampingan yang diperlukan,” ujar Regen Abdul Aris saat berada di gedung DPRD Lebak, Kamis (6/2/2025).

Anggota DPRD dari PPP tersebut mendesak kepolisian untuk meningkatkan pengawasan dan menjatuhkan hukuman maksimal kepada pelaku. Ia juga meningkatkan peningkatan edukasi publik mengenai bahaya serta dampak pencabulan.

Regen menambahkan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak sangat dibutuhkan untuk melindungi dan mengawasi siswa-siswi, terutama karena sebagian besar dari mereka masih di bawah umur.

“Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak sudah kami lakukan, dan kami instruksikan agar mereka lebih aktif dalam mengawasi dan melindungi para siswa,” jelasnya.

Aktivis Serikandi Ikatan Mahasiswa Lebak, Aprilia Rosmawarni, menyoroti urgensi penanganan serius terhadap peningkatan kasus pencabulan di Kabupaten Lebak oleh seluruh pihak terkait.

“Sebagai generasi muda, kami merasa terganggu dengan situasi ini. Tidak cukup hanya dengan memberikan peringatan, tetapi harus ada tindakan nyata yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan pencegahan di lingkungan sekolah dan keluarga,” tegas Aprilia.

Dia juga mengkritik lemahnya sistem perlindungan anak yang ada saat ini. Aprilia dan rekan-rekannya mendesak agar lembaga terkait, baik di tingkat daerah maupun nasional, lebih proaktif dalam menangani kasus kekerasan seksual dan menyediakan layanan yang dapat membantu korban dalam proses pemulihan.

Dia juga menyoroti ketidakcukupan sistem perlindungan anak yang berlaku saat ini. Aprilia beserta mendesak mendesak lembaga-lembaga terkait, baik di tingkat lokal maupun nasional, untuk lebih aktif dalam menangani kasus kekerasan seksual dan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi korban dalam proses pemulihan.

 

“Kami ingin melihat tindakan nyata, bukan hanya sekedar wacana. Semua elemen masyarakat harus bersatu untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita,” tambahnya.

 

 

 

 

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network