Sementara itu, Christina Maslach, seorang psikolog yang dikenal lewat konsep Maslach Burnout Inventory, menjelaskan bahwa burnout adalah respons terhadap stres emosional yang berkepanjangan.
Tanda-tandanya meliputi kelelahan emosional, munculnya rasa tidak peduli atau dingin terhadap orang lain (depersonalisasi), serta perasaan tidak lagi berdaya atau tidak mampu mencapai sesuatu.
Cara Mengenali Burnout
Ilustrasi kondisi burnout, cara mengenal burnout. (Foto: Freepik)
1. World Health Organization (WHO)
- Rasa lelah yang ekstrem secara fisik dan emosional. Ini bukan sekadar capek biasa, melainkan perasaan lemas yang terus menerus meskipun sudah beristirahat.
- Meningkatnya jarak mental dari pekerjaan, atau sikap sinis terhadap pekerjaan. Seseorang mungkin merasa tidak peduli, mudah kesal, atau menghindari tanggung jawab.
- Penurunan efektivitas kerja. Produktivitas menurun, sulit fokus, atau merasa tidak mampu menyelesaikan tugas.
2. Christina Maslach (Maslach Burnout Inventory)
Psikolog asal AS ini adalah salah satu tokoh utama dalam studi burnout. Ia mengidentifikasi burnout melalui tiga dimensi:
- Emotional exhaustion (kelelahan emosional): Merasa terkuras secara batin, tidak punya energi untuk menghadapi hari.
- Depersonalization (depersonalisasi): Mulai bersikap dingin atau negatif terhadap orang lain, termasuk rekan kerja atau klien.
- Reduced personal accomplishment: Merasa tidak berguna, tidak puas dengan pencapaian diri, bahkan kehilangan kepercayaan diri.
3. American Psychological Association (APA)
- Menurut APA, burnout juga dapat dikenali lewat tanda-tanda berikut:
- Gangguan tidur, seperti sulit tidur atau bangun dalam keadaan lelah.
- Perubahan suasana hati, seperti mudah marah, merasa cemas, sedih, atau putus asa.
- Menarik diri secara sosial, enggan bersosialisasi atau merasa lebih nyaman sendirian.
Hilangnya motivasi, bahkan untuk hal-hal yang dulunya menyenangkan atau bermakna.
Tips mengatasi burnout
Setelah mengetahui cara mengenali burnout, ada tips mengatasi burnout yang paling penting dan utama menurut para ahli adalah:
1. Istirahat dan Pemulihan Diri
Ini adalah langkah pertama dan paling krusial. Menurut APA (American Psychological Association), burnout tidak akan membaik jika kamu terus memaksakan diri. Memberi tubuh dan pikiran waktu untuk beristirahat adalah fondasi dari pemulihan. Tanpa jeda, stres akan terus menumpuk dan memperburuk kondisi.
2. Bicara dengan Profesional atau Orang Terpercaya
Burnout sering membuat seseorang merasa sendiri dan kewalahan. NIOSH dan WHO merekomendasikan untuk mencari dukungan sosial, baik lewat teman dekat, keluarga, atau tenaga profesional seperti psikolog. Dukungan ini membantu melegakan beban emosional dan memberi perspektif baru untuk keluar dari tekanan.
Kedua langkah ini berhenti sejenak dan mencari dukungan adalah kunci awal untuk memulihkan diri dari burnout. Sisanya bisa menyusul secara bertahap setelah kamu merasa sedikit lebih kuat secara mental.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait