"Diduga sesak nafas itu muncul pada saat suami saya sedang bekerja di lubang, tapi hingga saat ini pemilik tambang belum juga datang kesini. Hanya lewat seseorang memberikan bantuan ala kadarnya," tambah Herlia.
Hendi meninggalkan satu orang istri dan dua anak. Seorang anak masih sekolah di salah satu SMA Negeri di Bayah. Herlina berharap ada sikap tanggung jawab dari pemilik tambang.
Sementara itu, Kapolsek Panggarangan Iptu Acep Komarudin membenarkan ada satu pekerja tambang yg tewas. Tapi Acep mengatakan bahwa korban meninggal bukan di lokasi batu bara.
"Dia meninggalnya di rumah karena sakit kang, bukan di tambang. Penyebab kematian korban kami kurang tau karena belum ada hasil dari medis," jelas Iptu Acep.
Editor : Lazarus Sandy
Artikel Terkait