Makna dan Sejarah Idul Adha: Mengapa Umat Muslim Berkurban?

Edies Aprilia
Ilustrasi hewan kurban, ketahui mengapa umat muslim berkurban. (Foto: Freepik)

Untuk mengetahui mengapa umat Muslim berkurban, ketahui sejarah dan makna nya berikut ini dari beberapa sumber:

Sejarah Kurban dalam Islam

a. Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS

Sejarah kurban dalam Islam tak lepas dari kisah agung Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 102–107, dikisahkan bagaimana Nabi Ibrahim mendapat perintah dalam mimpi untuk menyembelih putranya sebagai bentuk ujian keimanan.

Nabi Ismail pun merespons dengan penuh ketundukan. Ketika keduanya menunjukkan kepasrahan total, Allah menggantikan Ismail dengan seekor hewan sembelihan. Kisah ini menjadi dasar ibadah kurban yang dilakukan umat Muslim setiap Iduladha.

b. Disyariatkan pada Masa Nabi Muhammad SAW

Ibadah kurban kemudian disyariatkan kepada umat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah. Sebagaimana disebutkan dalam HR. Tirmidzi dan Ahmad, Rasulullah SAW bersabda bahwa berkurban adalah sunnah yang sangat dianjurkan bagi yang mampu. Dari sinilah, kurban menjadi bagian dari syiar Islam yang dilaksanakan setiap 10–13 Zulhijah.

Makna Kurban Menurut Sumber Keagamaan Resmi


Ilustrasi hewan kurban, ketahui mengapa umat muslim berkurban. (Foto: Freepik)

a. Kurban sebagai Bentuk Ketakwaan (Menurut Al-Qur’an)

Dalam Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 37 dijelaskan:
 
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang sampai kepada-Nya."
 
Artinya: inti dari ibadah kurban bukan pada jumlah atau besar kecilnya hewan, tetapi niat dan ketakwaan dalam menjalankannya. Kurban menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

b. Perspektif Ulama Nahdlatul Ulama (NU)

Menurut pandangan ulama NU, kurban adalah wujud pengorbanan dan solidaritas sosial. KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, pernah menyampaikan bahwa ibadah kurban adalah panggilan untuk menekan ego, melatih keikhlasan, dan memupuk kepedulian terhadap sesama.
 
NU juga menekankan pentingnya memastikan bahwa pembagian daging kurban dilakukan secara adil dan menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
 
Iduladha bukan hanya momen penyembelihan hewan, tapi juga waktu untuk merenung dan memperkuat iman. Lewat ibadah kurban, kita diajak meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail dalam menerima perintah Allah.
 
Kurban mengajarkan arti pengorbanan, ketulusan, dan kepedulian sosial. Dagingnya dibagi, tapi nilai spiritualnya kembali kepada kita sebagai pengingat bahwa hidup pun tentang memberi, bukan hanya memiliki.
 
Inilah alasan mengapa umat Muslim berkurban setiap Iduladha bukan sekadar tradisi, melainkan wujud cinta dan ketaatan kepada Sang Pencipta.
 

 



Editor : Imam Rachmawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network