PPA Sebut Edukasi Jadi Kunci di Tengah Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Anak di Lebak

Syifa Putri Anandhini
PPA terus berupaya memberikan perlindungan dan edukasi kepada masyarakat meski dengan keterbatasan fasilitas. (foto: Ilustrasi)

Meski begitu, UPTD PPA Lebak tak tinggal diam. Fuji menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah pendampingan bagi korban serta pencegahan di tingkat masyarakat. Pendampingan dimulai dari penjangkauan korban, pelaporan kasus, hingga pemulihan psikologis.

“Kami melakukan penjangkauan korban untuk mengetahui kronologis, mendampingi saat pelaporan ke Polres Lebak, pendampingan visum di RSUD Adjidarmo, hingga konsultasi dengan psikolog klinis,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan kebutuhan spesifik korban selama proses pendampingan dan memastikan korban serta keluarganya mendapatkan perlindungan hingga tahap akhir.

Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi persoalan lain. Menurutnya, tidak semua keluarga korban bersedia melapor karena alasan rasa malu atau menganggap kejadian tersebut sebagai “nasib keluarga”.

Di sisi lain, UPTD PPA terus melakukan upaya pencegahan dengan menyelenggarakan sosialisasi ke sekolah dan desa-desa, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dari kekerasan seksual.

Fuji menegaskan bahwa keterlibatan orang tua dan masyarakat sangat penting untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap anak. Ia mengajak warga Lebak agar berani melapor ketika melihat atau mengalami tindak kekerasan.

“Melapor bukan tanda kelemahan, tapi keberanian untuk keadilan,” tegasnya.

 

Editor : Imam Rachmawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network