Megathrust Mentawai–Siberut terakhir memicu gempa besar pada 10 Februari 1797 dengan magnitudo 8,5 yang juga menyebabkan tsunami. Artinya, segmen ini sudah lebih dari dua abad tidak melepaskan energi besar.
Ada anggapan bahwa gempa kecil yang sering terjadi bisa mengurangi tekanan megathrust. Namun menurut Earthquakes Canada, hal itu tidak sebanding. Peningkatan satu unit magnitudo setara dengan peningkatan energi sekitar 40 kali lipat, sehingga ribuan gempa kecil pun tidak mampu menggantikan energi besar yang dilepaskan gempa megathrust.
BMKG memperkirakan potensi magnitudo gempa megathrust di Indonesia berada di kisaran 7,8 hingga 9,2, tergantung segmen yang pecah. Dengan kedekatan banyak zona megathrust terhadap pantai, risiko tsunami sangat mungkin terjadi.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
