Diberitakan sebelumnya, rumah pasangan lansia ini rusak parah akibat tergerus derasnya aliran sungai yang tepat berada di samping. Bahkan, tembok rumah juga runtuh dan hanya menyisakan rangka kayu pada bagian atap.
Setiap kali hujan turun, pasangan keduanya hanya bisa pasrah ketika air hujan masuk ke dalam rumah hingga ke kamar tidur mereka. Belum lagi dinginnya udara malam yang menembus, karena tak ada lagi penghalang tembok ataupun atap.
Dikatakan Kakek Sarbini, rumahnya pertama kali roboh akibat banjir pada November 2020 lalu. Keterbatasan biaya membuatnya tak mampu untuk memperbaiki rumah, ia juga mengaku baru mendapat bantuan berupa bahan pangan dan selimut sewaktu bencana terjadi.
“Sehabis bencana banjir sudah pernah didata, katanya mau dapat bantuan untuk rehab atau perbaikan rumah. Tapi hingga saat ini belum juga ada perbaikan,” ungkap Kakek Sarbini, Jumat (7/4/2023) sore.
Kakek Sarbini diketahui sudah tidak bisa mencari nafkah dengan normal akibat sakit paru-paru yang dideritanya sejak lama. Ia juga tengah menjalani pengobatan berkala akibat sakitnya tersebut.
Editor : U Suryana