Aisha, gadis cantik bak malaikat kecil tertidur pulas di bawah tempat tidur saat kami datang menjenguk. Tanpa bantal dan berselimut tipis.
Di lemari pasien, hanya terlihat gelas air mineral dan sisa makanan bekas ibunya. Serta beberapa tumpukan baju kotor dan pampers ukuran dewasa.
Tak ada orang lain disana, selain ia dan ibunya. Keduanya tertidur pulas, hingga kami terpaksa membangunkan Aisha perlahan.
Walau kebingungan, tak tahu siapa yang datang, senyum manis Aisha tetap teruntai. Cantik wajahnya, secantik hatinya. Ia terlihat lebih dewasa ketimbang anak lain seusianya.
Ia menyalami kami, penuh hormat. Menunjukkan adab seorang gadis pintar dan dewasa. Lagi-lagi kami terkagum. Tak terasa mata pun berkaca-kaca.
Editor : U Suryana