"Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen penuh untuk mendorong kemajuan pariwisata, khususnya yang terkait dengan penguatan budaya lokal pada generasi muda," jelasnya.
Forum ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar, Kepala Disdikbud DKI Jakarta yang diwakili oleh Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Misari, perwakilan kepala daerah se-Ciayumajakuning, forkopimda, Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Brigjen (Purn) A. Mapparessa, serta sejumlah kepala perangkat daerah dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar, mengajak masyarakat Jabodetabek untuk lebih sering berwisata ke wilayah Cirebon Raya. Menurutnya, infrastruktur yang menghubungkan Jakarta dan Cirebon cukup memadai dengan adanya jalan tol yang mempersingkat perjalanan.
"Waktu tempuh Jakarta-Cirebon sekarang kurang lebih dua jam, lebih singkat dibandingkan dengan Jakarta-Puncak yang bisa mencapai empat jam," kata Benny.
Benny menyatakan bahwa Cirebon memiliki sejumlah destinasi wisata heritage yang menarik, antara lain Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dan lainnya.
"Potensi ini menjadi daya tarik tersendiri. Wisata religi, kuliner, sejarah, serta wisata alam di Kuningan, Majalengka, dan Indramayu menjadi fokus pengembangan wisata Cirebon Raya oleh Pemda Provinsi Jawa Barat," tuturnya.
Sementara, Ketua Yayasan Badan Wakaf Keraton Kasepuhan Cirebon, Ahmad Jazuli, mengatakan, bahwa grand launching ini merupakan puncak yang ditandai dengan ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Cirebon dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ini adalah langkah serius menuju pengembangan wisata berbasis Edu Heritage," katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hariyanto menyatakan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas peluncuran program wisata berbasis Edu Heritage.
Editor : U Suryana