"Pengedarnya tidak ada di rumah, barang bukti ini akan kami serahkan ke Polsek Malingping. Ini sebagai upaya kami warga masyarakat untuk bisa menekan dan mempersempit ruang gerak para bandar atau pengedar obat terlarang di Malingping," kata Agus.
Senada dengan Agus, aktivis lainnya Triana juga mendesak pihak berwajib untuk bisa menindak tegas para pelaku yang diduga sebagai pengedar obat terlarang. "APH jangan kalah dengan warga, harus ditindak tegas. Keberadaan warga Aceh ini sudah sangat meresahkan," katanya.
Ketua DPK KNPI Malingping Febi Pirmansyah yang turut serta dalam aksi tersebut bahkan memberi ultimatum kepada APH untuk melakukan patroli dan sweeping di lokasi-lokasi yang diduga tempat penjualan obat terlarang.
"Kami memberi waktu 3 x 24 jam seperti apa gerakan nyata dari APH. Jika tidak maka kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi. Kami imbau ketua RT dan Kepala Desa harus selektif lagi dalam menerima pendatang khususnya warga Aceh," pungkasnya.
Pantauan di lapangan, usai aksi sweeping yang dillakukan, barang bukti Hexymer lantas diserahkan kepada petugas piket Polsek Malingping. Dan setelah dihitung bersama, jumlah keseluruhan sebanyak 2.255 butir yang akan diserahterimakan kepada Satresnarkoba Polres Lebak.
Editor : U Suryana