6 Keunikan Suku Baduy yang Hidup Tanpa Teknologi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/11/7f508_suku-baduy.jpg)
LEBAK, iNewsLebak.id - Suku Baduy, yang mendiami wilayah pedalaman Banten, dikenal dengan keunikan budaya dan gaya hidupnya yang masih mempertahankan tradisi leluhur. Meskipun dunia modern terus berkembang, masyarakat Baduy tetap teguh menjaga adat, mulai dari cara berpakaian, sistem kepercayaan, hingga larangan menggunakan teknologi.
Keunikan Suku Baduy ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti yang ingin mengenal lebih dalam kearifan lokal yang mereka lestarikan.
Dilansir dari Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Suku Baduy mendiami wilayah Pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Wilayah ini berjarak sekitar 160 km sebelah barat Jakarta.
Secara administratif, komunitas Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu, Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam menempati sekitar 30% wilayah Baduy, terdiri dari tiga kampung utama: Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Sementara itu, Baduy Luar memiliki sekitar 49 kampung yang menempati sisa areal yang langsung berbatasan dengan dunia luar.
Masyarakat Baduy Dalam sangat kokoh mempertahankan adat kebiasaanya dibandingkan dengan Baduy Luar. Mereka menolak budaya luar yang tidak sesuai dengan adat istiadatnya dan senantiasa memegang teguh aturan-aturan adat (pikukuh) yang diwariskan oleh leluhurnya.
Pakaian masyarakat Baduy dalam terdiri dari baju (jamang) berwarna putih, sarung tenun hitam bergaris putih (samping aros), dan ikat kepala warna putih (telekung), sabuk putih, dan gelang benang (gelang kanteh).
Editor : Imam Rachmawan