Sedangkan Baduy Luar selalu mengenakan kemeja kamprét dua rangkap (warna putih di dalam dan warna hitam diluar), sarung poléng hideung dengan ikat pinggang adu mancung, dan ikat kepala yang terbuat dari kain mérong yang bermotif batik warna biru gelap (lomar atau romal).
Suku Baduy, yang mendiami wilayah Kabupaten Lebak, Banten, memiliki berbagai keunikan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Ilustrasi Keunikan Suku Baduy. (Foto: Istimewa)
6 Keunikan Suku Baduy
Berikut beberapa keunikan Suku Baduy tersebut:
1. Sistem Kepercayaan Sunda Wiwitan
Masyarakat Baduy menganut agama Sunda Wiwitan, yaitu kepercayaan yang didasarkan pada penghormatan kepada arwah nenek moyang (karuhun) dan kepercayaan kepada satu kuasa, yaitu Batara Tunggal.
Pusat pemujaan mereka berada di puncak gunung yang disebut Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka Buana.
2. Struktur Sosial dan Pemerintahan Adat
Suku Baduy memiliki sistem pemerintahan adat yang disebut lembaga kapuunan, dengan pemimpin tertinggi yang disebut puun.
Selain puun, terdapat jabatan lain seperti girang seurat, jaro, baresan, panengen, dukun pangasuh, tangkesan, parawari, dan kokolot, masing-masing dengan peran dan wewenang khusus.
3. Upacara Adat Seba
Setiap tahun, masyarakat Baduy melaksanakan upacara Seba, yaitu tradisi mengunjungi pemerintah daerah setempat sebagai bentuk penghormatan dan penyampaian hasil bumi.
Upacara ini melibatkan perjalanan rombongan besar dari Baduy menuju pendopo kabupaten dan provinsi.
4. Kearifan Lokal dan Pelestarian Alam
Masyarakat Baduy dikenal dengan kearifan lokalnya dalam menjaga dan memelihara alam. Mereka hidup selaras dengan alam, menghindari perusakan lingkungan, dan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu masyarakat Baduy sangat menjaga kelestarian lingkungan nya.
5. Penolakan terhadap Modernisasi
Suku Baduy menolak penggunaan teknologi modern seperti listrik, kendaraan bermotor, dan alat elektronik. Mereka memilih hidup sederhana tanpa fasilitas modern, sebagai upaya mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.
6. Kain Tenun Tradisional
Masyarakat Baduy memiliki tradisi menenun kain dengan motif dan proses pembuatan yang khas. Teknologi dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kain tenun masih sederhana, mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal mereka. Selain itu hasil dari menenun pun diperjualkan sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat Baduy.
Keunikan Suku Baduy tersebut sebagai salah satu komunitas adat di Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, serta menarik perhatian banyak pihak untuk mempelajari dan memahami lebih dalam.
Editor : Imam Rachmawan