Seba Baduy 2025 Kembali Digelar, 1.500 Warga Baduy akan Lakukan Perjalanan Turun Gunung

LEBAK, iNewsLebak.id - Seba Baduy 2025 kembali digelar sebagai tradisi tahunan yang sakral bagi masyarakat adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Sebanyak 1.500 warga Baduy, baik dari Baduy Dalam maupun Baduy Luar, akan melakukan perjalanan turun gunung dengan berjalan kaki menempuh jarak sekitar 40 hingga 45 kilometer menuju pusat pemerintahan Kabupaten Lebak dan Pemerintah Provinsi Banten.
Perjalanan ini dimulai pada 17 Mei 2025 dari Balai Desa Kanekes dan menjadi bagian dari ritual Seba yang rutin dilaksanakan setiap tahun setelah warga Baduy menyelesaikan ritual Kawalu, yaitu bulan puasa dalam kalender adat mereka.
Disampaikan oleh Effendy, Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Kebudayaan dan Peristiwa (Disbudpar) Lebak, bahwa Seba Baduy dijadwalkan mulai tanggal 1 Mei dan berakhir pada 4 Mei 2025.
“Seba Baduy tanggal 2 Mei 2025 tahun ini masuk Seba Gede, 1.500 orang Baduy akan datang ke Pendopo,” ujarnya, Selasa (22/04/2025).
Rangkaian acara akan dimulai sejak 1 Mei 2025, rombongan warga Baduy akan terlebih dahulu tiba di Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung untuk menyampaikan amanat dan menyerahkan hasil panen sebagai wujud syukur atas keberhasilan pertanian selama setahun terakhir.
Setelah rangkaian acara di Lebak, warga Baduy melanjutkan perjalanan ke Serang untuk bertemu dengan pejabat Pemerintah Provinsi Banten.
Seba Baduy bukan hanya ritual adat, tetapi juga menjadi simbol kesetiaan dan ketaatan masyarakat Baduy kepada pemerintah serta pelestarian nilai-nilai budaya leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Acara ini juga menjadi daya tarik wisata yang mampu mendatangkan puluhan ribu pengunjung dari berbagai daerah dan mancanegara.
Pemerintah daerah pun menggelar berbagai kegiatan pendukung seperti bazar produk lokal dan pertunjukan seni tradisional untuk menyemarakkan Seba Baduy 2025.
Effendy menyampaikan bahwa pelaksanaan Seba Baduy tahun ini akan konsisten dengan tradisi dan tidak ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Karena ini kegiatan rutinitas, tidak perbedaan, cuma tahun sekarang lebih khusus karena ada kolaborasi dengan Paguyuban Sumedang Larang Banten, jadi ada kolaborasi dengan Baduy,” ungkapnya.
Editor : Imam Rachmawan