Kehilangan Semangat dan Cepat Lelah? Kenali Disini Tanda-Tanda Burnout!

LEBAK, iNewsLebak.id - Pernah nggak sih, kamu merasa capek terus, padahal tidur cukup dan nggak banyak aktivitas? Atau mulai kehilangan semangat ngelakuin hal-hal yang biasanya kamu suka? Hati-hati, itu bisa jadi tanda-tanda burnout. Nah, supaya nggak makin parah, penting banget buat tahu cara mengenali burnout sejak awal. Yuk, ketahui cara mengenali burnout!
Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang muncul akibat stres berkepanjangan, terutama dari tekanan pekerjaan atau tanggung jawab sehari-hari.
Kondisi ini bukan sekadar rasa lelah biasa, tapi sudah menyentuh tingkat yang bisa memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), burnout termasuk dalam fenomena yang berkaitan dengan pekerjaan, meski bukan digolongkan sebagai gangguan medis.
WHO menggambarkan burnout lewat tiga dimensi: rasa lelah yang ekstrem, munculnya sikap negatif atau sinis terhadap pekerjaan, serta penurunan performa atau efektivitas kerja.
Sementara itu, Christina Maslach, seorang psikolog yang dikenal lewat konsep Maslach Burnout Inventory, menjelaskan bahwa burnout adalah respons terhadap stres emosional yang berkepanjangan.
Tanda-tandanya meliputi kelelahan emosional, munculnya rasa tidak peduli atau dingin terhadap orang lain (depersonalisasi), serta perasaan tidak lagi berdaya atau tidak mampu mencapai sesuatu.
Psikolog asal AS ini adalah salah satu tokoh utama dalam studi burnout. Ia mengidentifikasi burnout melalui tiga dimensi:
Hilangnya motivasi, bahkan untuk hal-hal yang dulunya menyenangkan atau bermakna.
Setelah mengetahui cara mengenali burnout, ada tips mengatasi burnout yang paling penting dan utama menurut para ahli adalah:
Ini adalah langkah pertama dan paling krusial. Menurut APA (American Psychological Association), burnout tidak akan membaik jika kamu terus memaksakan diri. Memberi tubuh dan pikiran waktu untuk beristirahat adalah fondasi dari pemulihan. Tanpa jeda, stres akan terus menumpuk dan memperburuk kondisi.
Burnout sering membuat seseorang merasa sendiri dan kewalahan. NIOSH dan WHO merekomendasikan untuk mencari dukungan sosial, baik lewat teman dekat, keluarga, atau tenaga profesional seperti psikolog. Dukungan ini membantu melegakan beban emosional dan memberi perspektif baru untuk keluar dari tekanan.
Kedua langkah ini berhenti sejenak dan mencari dukungan adalah kunci awal untuk memulihkan diri dari burnout. Sisanya bisa menyusul secara bertahap setelah kamu merasa sedikit lebih kuat secara mental.
Editor : Imam Rachmawan