Warga Cilograng Kehilangan Tempat Tinggal Akibat Bencana Pergerakan Tanah

Ia juga menjelaskan bahwa bantuan sejauh ini baru diberikan satu kali oleh Baznas dan BPBD Lebak. Pemerintah desa, menurutnya, siap berkolaborasi dalam menyiapkan lahan maupun sarana darurat bila dibutuhkan.
“Kami terbuka bekerja sama untuk menyediakan lahan atau fasilitas darurat,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, mengonfirmasi bahwa timnya telah melakukan asesmen awal. Tujuannya adalah untuk memetakan tingkat kerusakan dan risiko lanjutan dari pergeseran tanah tersebut.
“Kami sudah menurunkan tim untuk melihat kondisi kerusakan dan potensi lanjutan dari pergeseran tanah ini. Fokus kami saat ini adalah pemetaan risiko dan kebutuhan warga terdampak,” ungkap Febby.
Ia menambahkan bahwa lokasi kejadian memang merupakan salah satu kawasan yang tergolong rawan gerakan tanah. Oleh sebab itu, penanganan dilakukan secara hati-hati dan terstruktur.
“Kondisi pastinya masih kami kaji. Hasilnya akan kami sampaikan setelah proses asesmen selesai,” tutupnya.
Editor : Imam Rachmawan