2.000 Warga Lebak Terima Bantuan Pangan dari Bapanas

LEBAK, iNewsLebak.id - Sebanyak 2.000 warga Kabupaten Lebak akan menerima bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Penyaluran dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Lebak dan diberikan secara bertahap agar distribusi lebih teratur dan tepat sasaran.
Plt Kepala Disketapang Lebak, Rahmat, menjelaskan bahwa bantuan ini berisi empat komoditas pangan utama yang dianggap penting untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.
“Yaitu, bihun jagung 960 gram, telur ayam negeri 2 kilogram, minyak goreng kemasan 2 liter, dan gula aren,” kata Rahmat, Kamis (25/9/2025).
Menurut Rahmat, pemilihan komoditas pangan tersebut bukan tanpa alasan. Selain memiliki nilai gizi yang dibutuhkan tubuh, bahan pangan itu juga bisa langsung dimanfaatkan oleh keluarga penerima manfaat untuk konsumsi harian. Ia menekankan bahwa aspek gizi menjadi salah satu pertimbangan penting agar program bantuan tidak hanya sekadar membantu, tetapi juga meningkatkan kualitas pangan masyarakat.
Penyaluran paket bantuan akan dilakukan melalui titik distribusi yang sudah ditentukan oleh pemerintah daerah. Aparat desa dan perangkat kecamatan akan dilibatkan secara langsung dalam proses distribusi, sehingga memastikan bantuan benar-benar sampai kepada warga yang berhak menerimanya.
“Tujuan utamanya adalah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus menjaga ketersediaan gizi yang memadai, terutama bagi keluarga prasejahtera,” ujar Rahmat.
Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Disketapang Lebak, Benu Dwiyana, menambahkan bahwa prioritas penerima bantuan adalah masyarakat Desil 1, yaitu kelompok warga yang paling rentan secara ekonomi.
“Dengan skema ini, kami berharap bantuan benar-benar menyasar keluarga yang sangat membutuhkan. Harapan kami, paket pangan ini dapat mengurangi beban pengeluaran sekaligus memenuhi ketersediaan pangan keluarga miskin,” ucap Benu.
Program bantuan pangan ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang digulirkan Bapanas untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok. Beberapa daerah lain di Indonesia juga menerima program serupa, dengan jenis komoditas yang disesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan gizi masyarakat.
Di Kabupaten Lebak sendiri, program bantuan pangan ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya konkret pemerintah daerah untuk menekan angka kerentanan pangan. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Lebak masih termasuk daerah dengan tingkat kemiskinan relatif tinggi dibandingkan wilayah lain di Provinsi Banten.
Selain distribusi bantuan, Disketapang juga berencana melakukan evaluasi berkala terhadap penerima manfaat untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Evaluasi ini sekaligus menjadi dasar pengambilan kebijakan selanjutnya terkait program pangan di daerah.
Editor : Imam Rachmawan