Mengenal Kerajinan Tangan Khas Baduy, Warisan Budaya yang Tetap Bertahan Hingga Kini

Proses pembuatan tas membutuhkan kesabaran dan keterampilan khusus, karena bahan baku akar harus diolah terlebih dahulu agar lentur. Tas koja bukan sekadar wadah, melainkan juga simbol kemandirian masyarakat Baduy yang bergantung pada hasil alam di sekitar.
3. Selendang dan Pakaian Adat
Kerajinan khas Baduy juga diwujudkan dalam bentuk selendang, samping, hingga pakaian adat yang dibuat dari kain tenun. Warna-warna yang dominan adalah putih, hitam, dan biru tua. Bagi masyarakat Baduy, warna-warna tersebut memiliki makna kesucian, keteguhan, dan ketenangan.
Produk ini tidak hanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam upacara adat penting. Karena itu, setiap helai kain tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga sarat filosofi dan spiritualitas.
4. Souvenir dari Alam
Selain produk sandang, masyarakat Baduy juga menghasilkan kerajinan kecil berbahan dasar alam. Di antaranya gelang rotan, gantungan kunci dari tempurung kelapa, dan miniatur perlengkapan rumah tangga. Meski sederhana, produk ini mencerminkan kreativitas dan kecerdasan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam tanpa merusaknya.
Produk-produk ini umumnya dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Desa Kanekes maupun di pasar-pasar tradisional sekitar Lebak. Dengan harga terjangkau, souvenir ini menjadi pengingat perjalanan sekaligus media untuk mengenalkan budaya Baduy kepada dunia luar.
Editor : Imam Rachmawan