5 Bahaya Duduk Terlalu Lama: Yuk, Mulai Bergerak Setiap Satu Jam!
LEBAK, iNewsLebak.id – Di era serba digital, duduk berjam-jam di depan layar sudah menjadi bagian dari rutinitas banyak orang. Meski tampak sepele, kebiasaan duduk terlalu lama ternyata menyimpan banyak risiko bagi kesehatan tubuh, terutama jika dilakukan tanpa diselingi gerakan atau peregangan ringan.
Tubuh manusia sejatinya dirancang untuk aktif bergerak. Ketika seseorang duduk dalam waktu lama, sirkulasi darah menjadi tidak lancar, otot melemah, dan postur tubuh pun bisa berubah. Jika dilakukan terus-menerus, efeknya bukan hanya pegal di punggung atau leher, tetapi juga bisa memicu penyakit serius seperti obesitas, gangguan jantung, hingga diabetes.
Karena itu, penting bagi siapa pun untuk memahami bahwa istirahat sejenak dari posisi duduk bukan sekadar kebutuhan fisik, tapi juga investasi jangka panjang bagi kesehatan.
Berikut lima alasan mengapa duduk terlalu lama bisa berbahaya dan pentingnya bergerak secara berkala setiap satu jam:
Ketika seseorang duduk terlalu lama, aliran darah di tubuh terutama di bagian kaki akan melambat. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan darah di area bawah tubuh dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah (trombosis). Jika dibiarkan, sirkulasi yang tidak lancar bisa membuat kaki terasa berat, bengkak, hingga kesemutan. Untuk mencegahnya, usahakan berdiri atau berjalan ringan setiap 60 menit agar darah tetap mengalir dengan baik.
Aktivitas duduk berjam-jam membuat pembakaran kalori tubuh menjadi sangat rendah. Ketika energi tidak digunakan, kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak. Kebiasaan ini dapat memicu kenaikan berat badan dan berujung pada obesitas. Berdasarkan studi kesehatan, seseorang yang duduk lebih dari 8 jam per hari memiliki risiko obesitas 1,5 kali lebih tinggi dibanding yang aktif bergerak. Bergerak kecil seperti peregangan atau berjalan ke dispenser saja sudah membantu metabolisme tetap aktif.
Duduk dalam posisi yang salah, seperti membungkuk atau terlalu condong ke depan, dapat menyebabkan ketegangan pada leher, bahu, dan punggung bagian bawah. Dalam jangka panjang, postur tubuh bisa berubah dan menimbulkan nyeri kronis. Pilihlah kursi dengan sandaran punggung yang nyaman, posisikan layar sejajar mata, dan biasakan melakukan peregangan otot bahu serta punggung setiap beberapa jam.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh American Heart Association, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena menurunkan aktivitas enzim yang membantu memecah lemak dalam darah. Selain itu, kebiasaan tidak aktif juga berpengaruh pada daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih mudah merasa lelah dan lesu. Bergerak ringan secara rutin dapat menjaga ritme jantung tetap stabil dan membantu tubuh tetap bugar sepanjang hari.
Tak hanya berdampak pada fisik, duduk terlalu lama juga dapat memengaruhi suasana hati. Terlalu lama di depan layar tanpa aktivitas fisik membuat otak kurang menerima pasokan oksigen segar. Hal ini bisa menurunkan konsentrasi dan meningkatkan stres. Sebaliknya, berdiri, berjalan, atau melakukan peregangan kecil bisa memicu pelepasan hormon endorfin yang membantu meningkatkan mood dan produktivitas.
Editor : Imam Rachmawan