Nyimas Gamparan: Pendekar Perempuan dari Banten yang Mengusik Kolonial
BANTEN, iNewsLebak.id – Nama Nyimas Gamparan mungkin belum sepopuler tokoh pahlawan perempuan lain di Nusantara, namun kisah perjuangannya di tanah Banten layak dikenang. Di tengah kerasnya penindasan kolonial Belanda pada abad ke-19, sosok perempuan tangguh ini muncul sebagai simbol keberanian dan perlawanan rakyat kecil. Dengan tekad membara, ia memimpin para petani dan jawara lokal untuk melawan ketidakadilan dan mempertahankan martabat bangsanya.
Berikut kisah inspiratif Nyimas Gamparan, pendekar perempuan dari Banten yang menorehkan sejarah lewat perlawanan heroik terhadap penguasa kolonial pada tahun 1836.
Latar Belakang Perlawanan
Pada pertengahan abad ke-19 di wilayah Banten, tekanan kolonial Belanda melalui sistem tanam paksa dan penguasaan tanah telah menciptakan konflik yang tak terelakkan. Nyimas Gamparan muncul sebagai simbol perlawanan ketika ia mengorganisir petani, jawara, dan rakyat biasa untuk menentang kekuasaan kolonial khususnya di daerah sekitar Cikande dan Balaraja.
Kisahnya menunjukkan bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan oleh laki-laki atau elit militer saja, namun kaum perempuan pun bisa tampil memimpin dan menggerakkan massa.
Aksi Pemberontakan Tahun 1836
Pada 23 Agustus 1836, Nyimas Gamparan menggerakkan pasukan rakyatnya menuju Kota Serang dengan tujuan simbolis: “membebaskan” wilayah dari tangan kolonial dan mengangkat kembali darah bangsawan lokal.
Editor : Imam Rachmawan