“Akibat kompor lupa dimatikan, juga tungku yang di atasnya terdapat kayu bakar dan jika ditinggalkan bisa menimbulkan api ke kayu yang ada di atas tungku itu,” tukas Agust.
Hal ini perlu terus diimbau, karena sebagian besar masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak untuk kegiatan memasak masih menggunakan tungku kayu bakar.
Memasak pada dini hari terkadang dalam kondisi mengantuk, sehingga lupa mematikan kompor dan tungku kayu bakar.
"Kami meyakini jika masyarakat selalu siaga dan waspada dipastikan tidak akan terjadi kebakaran selama puasa Ramadhan 1444 H," katanya menjelaskan.
BPBD berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lebak untuk penanganan kebakaran selama Ramadhan.
BPBD Lebak menyiagakan personel dan relawan juga mempersiapkan peralatan evakuasi, seperti kendaraan Damkar, selang, tangga, pakaian tahan api dan lainnya.
Mereka bergerak cepat memadamkan api agar tidak meluas ke lokasi yang lainnya.
Semua petugas dan relawan itu mampu memadamkan api dengan menggunakan peralatan yang sudah disiagakan karena mereka sudah terlatih untuk melakukan evakuasi kebakaran permukiman warga.
"Kami minta warga tetap waspada kebakaran selama Ramadhan dan jangan lupa setelah memasak diperhatikan kompor dan tungku kayu bakar itu," katanya.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait