Pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mengenai deteksi dan tatalaksana penanganan stunting secara terpadu, mulai dari tingkat rumah tangga, keluarga, Posyandu, Puskesmas hingga Rumah Sakit.
Ditegaskan Tine, pentingnya sinergitas antara kader Posyandu dan kader TP PKK sehingga melalui lokakarya dan implementasi aplikasi dasawisma ini dapat menemukan serta mendeteksi secara dini angka kejadian stunting.
"Pada aplikasi dasawisma ini dimana ada data-data tinggi badan dan berat badan, yang tentunya harus ada sinergi antara kader TP PKK dan kader Posyandu dalam kebutuhan data-data tersebut untuk masuk kedalam aplikasi dasawisma," katanya.
"Mudah-mudahan dari pelatihan ini para kader Posyandu dan kader TP PKK Provinsi Banten bisa menemukan dan mendeteksi dini angka kejadian stunting sehingga itu akan mempercepat penanganan dan pencegahan stunting di Provinsi Banten," sambungnya.
Koordinator Panitia Dies Natalis Ke-73 FKUI Bidang Pengabdian Masyarakat, Jaya Ariheryanto Effendi, menyampaikan, melalui program bakti sosial ini, Ikatan Alumni FKUI 1998 berharap dapat ikut berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting nasional yang ditargetkan Pemerintah dapat mencapai 14% pada tahun 2024 khususnya di Provinsi Banten.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait