SERANG, iNewsLebak.id - Pelaksana dari Pekerjaan Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Cibinuangeun, CV Rizky Seha Karya, menghadiri acara audiensi dengan Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA) Kabupaten Lebak, yang diadakan DPUPR Provinsi Banten, pada Kamis, (25/7/2024).
Direktur CV Rizky Seha Karya, Ardian Nurseha, mengatakan pihaknya telah hadir pada acara audiensi dan menanggapi Pimpinan Pusat GAMMA Lebak.
Kata dia, kehadirannya dalam acara audiensi tersebut untuk untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari rekan-rekan Mahasiswa GAMMA soal pekerjaan rehabilitasi DI Cibinuangeun di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.
Ardian juga mengatakan dalam audiensi tersebut ada 5 pertanyaan yang diungkapkan oleh pihak GAMMA, dan ia telah menjawab secara teknis dan metode disesuaikan dengan kondisi lapangan.
"Dalam audiensi saat itu ada 5 pertanyaan dari GAMMA kepada pihak kami, pertama pertanyaan tentang pemakaian semen tidak sesuai RAB, kami nyatakan tidak benar, karena semen itulah yang kami tawarkan dalam etalase e-katalog kami," ujarnya.
Selanjutnya, kata Ardian, pertanyaan kedua mengenai lokasi direksi keet yang tidak di lokasi pekerjaan, dan itu telah dijelaskan olehnya, bahwa rencana pekerjaan ini adalah sepanjang kurang lebih 1,3 kilometer, sehingga pihaknya memilih membangun barak kerja atau gudang dan menyewa mess pekerja dan workshop, yang dapat ia pastikan aman dan leluasa saat pihaknya melakukan pabrikasi besi atau bekisting.
"Tidak mungkin kami harus memindahkan direksi keet/gudang/mess pekerja setiap pekerjaan tersebut bergeser 200 meter misalnya. Lagi pula lokasi barrak/gudang tersebut dapat diakses oleh siapa pun juga untuk melihat proses pabrikasi dan lainnya," ucap Ardian.
Untuk pertanyaan GAMMA berikutnya mengenai mix desain beton yang dituduhkan tidak sesuai RAB, pihak CV Rizky Seha Karya sudah menjelaskan bahwa mix desain tersebut sudah sesuai RAB, bahkan pihaknya berusaha meningkatkan mutu beton tersebut dengan menambah porsi semen dan obat penguat, supaya mutu beton yang terpasang tidak ngedrop saat tergelar.
"Karena kita tahu area saluran irigasi adalah area yang cenderung selalu berair. Jadi kami membuat upgrade mutu beton sebagai kompensasi untuk menanggulangi permasalahan tersebut," tereng Ardian.
Sebagai respon atas keraguan pihak GAMMA terhadap mutu beton, pada hari Jumat 26 Juli 2024, pihak CV Rizky Seha Karya telah melakukan uji tekan beton untuk pengambilan sample beton pada 1 dan 7 Juli 2024 (belum cukup umur).
"Mudah-mudahan hasilnya bisa kita lihat pada tanggal 29 Juli 2024 hari Senin ini," tuturnya.
Pihak CV Rizky Seha Karya juga menjawab pertanyaan yang keempat dati pihak GAMMA, yaitu mengenai pengeringan lahan sebelum LC yang tidak maksimal, dan itu sudah dijelaskannya.
"Kami sudah melakukan dewatering sesaat sebelum pengecoran dilakukan, supaya mutu beton tergelar minimal sesuai mutu yang diharapkan. Kami juga berencana memasang plastik cor di bawah LC supaya air beton tidak terserap oleh tanah," kata Ardian.
Selain itu, Pihak CV Rizky Seha Karya, juga telah menjawab pertanyaan yang kelima dari pihak GAMMA, yaitu mengenai hasil galian yang menumpuk.
"Kami jelaskan bahwa memang tidak ada pekerjaan membuang hasil galian, tapi hasil galian tersebut akan kami bersihkan saat pengecoran di area tersebut telah mencapai umur beton maximal yaitu 28 hari," jelas Ardian.
Lebih lanjut, Ardian menjelaskan bahwa, dalam dokumentasi yang ditampilkan oleh Saudara Dori dari pihak GAMMA, terlihat bahwa beton LC yang sudah kering tertimpa tanah longsor adalah hal yang lumrah, dan pihaknya akan membersihkan saat akan pemasangan bekisting.
Ardian menginformasikan, area pelaksanaan pembangunan tersebut memang lahannya cukup sempit, sehingga walaupun pihaknya sudah menahan dinding tanah dengan cerucuk dan triplek, sewaktu-waktu bisa longsor, akan tetapi tetap pihaknya akan membereskan pada saat melakukan tahapan pengecoran.
"Kami berharap penjelasan tersebut bisa diterima dengan baik oleh rekan-rekan dari GAMMA. Jadi kami juga belum paham alasan adanya rencana demo ini apa?," pungkas Direktur CV Rizky Seha Karya.
Editor : U Suryana