Beberapa solusi yang ditawarkan antara lain adalah pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, pemantauan tumbuh kembang anak secara teratur, serta perbaikan sanitasi lingkungan.
Dalam sambutannya, Bapak Marpudin, selaku Sekretaris Desa, menekankan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mengganggu perkembangan otak dan potensi mereka di masa depan.
Beliau juga menjelaskan bahwa tingkat stunting di Desa Bungurcopong masih tinggi dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Picung. "Kegiatan ini merupakan ilmu yang harus digunakan untuk menjalankan kehidupan berumah tangga nanti," tegasnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan praktek pembuatan MPASI yang baik untuk tumbuh kembang anak dan pengetahuan praktek pemberian ASI yang benar.
Para peserta seminar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyebab stunting, mulai dari faktor gizi buruk, penyakit infeksi, hingga praktik pengasuhan yang kurang tepat.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait