LEBAK, iNewsLebak.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, kini mengandalkan digitalisasi pendataan keluarga melalui 3.204 tim pendamping keluarga (TPK) untuk menekan angka stunting secara lebih akurat dan terukur. Sistem pelaporan berbasis aplikasi Android ini menjadi langkah baru Pemkab Lebak dalam mewujudkan program gizi terpadu berbasis data real-time.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas DP2KBP3A Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah, menjelaskan bahwa pemanfaatan sistem digital membuat proses pendataan, pemantauan, dan pelaporan kondisi keluarga rentan gizi lebih cepat serta terintegrasi dengan dinas terkait.
“Kita tidak bisa bekerja untuk mengendalikan stunting jika tidak memiliki data akurat,” ujar Tuti Nurasiah (Wawancara, 7/10/2025).
Melalui aplikasi tersebut, kader di lapangan dapat langsung melaporkan kondisi ibu hamil, balita, dan keluarga berisiko stunting ke pusat data kabupaten. Informasi ini kemudian menjadi dasar penentuan intervensi, seperti pemberian asupan tambahan, pemeriksaan kesehatan, hingga pendampingan gizi.
Selain memperkuat sistem data, Pemkab Lebak juga tetap mengandalkan peran kader di akar masyarakat. Ribuan TPK yang terdiri dari bidan desa, kader KB, dan kader PKK bertugas melakukan edukasi gizi, pemeriksaan rutin, hingga membantu dapur sehat di desa.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait