LEBAK, iNewsLebak.id - Krisis air bersih yang terjadi di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten ternyata bukan kali ini saja terjadi. Dalam setahun, warga mengaku 8 bulan lamanya kesulitan untuk mendapatkan air bersih, karena sumber air di wilayah ini terasa asin.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya penghijauan sehinga radius wilayah yang sumber airnya mengandung garam makin meluas. Sedikitnya, warga di tiga kampung hanya mengandalkan bantuan air bersih yang diberikan, bahkan membeli untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dalam diskusi dengan organisasi wartawan KWRI Banten, dan Aliansi Lebak Selatan, Kamis (27/9/2024), usai menyerahkan bantuan 5.200 air bersih, warga berharap ada solusi permanen yang diberikan. Agar kondisi krisis air bersih tak lagi mereka alami.
Salah satu yang menjadi alternatif muncul dalam diskusi tersebut, yakni dengan cara membangun fasilitas penyulingan air menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Teknologi ini memungkinkan air yang asin menjadi air tawar yang layak konsumsi.
“Kita bisa memanfaatkan teknologi ini untuk mengatasi krisis air di wilayah Desa Muara. Jangan melulu konsepnya hanya mengirim bantuan air, ini bukan solusi jangka panjang. Pemerintah silakan lakukan kajian untuk SWRO ini, bisa lewat APBD ataupun DD,” ungkap wartawan senior H Edi Murpik.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait