"Saat ini saya jadi merasa terpojok, padahal niat awal saya baik memberikan sedikit lahan untuk negara. Tapi bukan dalam arti bebas mau mendirikan dimanapun. Mohon kepada dewan Lebak bisa membantu saya," keluh Maryami.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan SPAM di Desa Senanghati berbeda lokasi dengan pada saat pengajuan proposal. Maryami awalnya memberikan hibah di belakang rumah, namun pada saat pelaksanaan malah di samping rumah yang rencananya akan dibangun rumah untuk anaknya.
Sempat protes saat pekerjaan dimulai, namun karena faktor ketidakberdayaan dia yang adalah seorang janda dan disabilitas membuat pekerjaan pembangunan SPAM terus berlanjut.
Pj Bupati Lebak dalam kunjungannya beberapa waktu lalu berjanji pemerintah akan memberikan ganti rugi namun harus mengajukan anggaran terlebih dahulu ke DPRE Lebak untuk masuk di APBD di tahun 2025 mendatang.
Editor : Lazarus Sandy
Artikel Terkait