Kabupaten Lebak Akan Dimekarkan! Simak Makna Logo Kabupaten Baru Cilangkahan

LEBAK, iNewsLebak.id - Wacana pemekaran Kabupaten Lebak menjadi Kabupaten baru bernama Kabupaten Cilangkahan di Provinsi Banten masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Beberapa tokoh masyarakat pun telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pengesahan Daerah Otonomi Baru (DOB). Salah satu diantaranya adalah pembentukan Badan Koordinasi (Bakor) Pembentukan Kabupaten Cilangkahan.

Upaya-upaya lain yang dilakukan juga dengan membuat logo dari Kabupaten Cilangkahan itu sendiri. Selain melambangkan kekayaan alam, logo Kabupaten Cilangkahan juga membawa pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. 

Lalu, bagaimana nampak logo dari Kabupaten Cilangkahan?
 

Makna Logo

1. Kapas melambangkan Cukup Sandang, Sejahtera, dan Makmur.
2. Padi, melambangkan berkecukupan pangan.
3. Kubah dan bintang, melambangkan Tuhan yang Maha Esa, menggambarkan bahwa masyarakat Kabupaten Cilangkahan sangat agamis dan segala upaya mencapai kemakmuran akan selalu direstui dan diridai Tuhan yang Maha Esa.
4. Laut berwarna biru, melambangkan laut yang luas, penuh dengan kekayaan ikan untuk kemakmuran.
5. Daratan dan pegunungan, melambangkan bahwa wilayah Kabupaten Cilangkahan kaya akan potensi sumber daya alam, di mana tanah pertanian yang cukup luas dan subur menghasilkan segala kebutuhan produk dan segala tambang berharga. Serta potensi hutan dan kayu yang cukup untuk mencapai kemakmuran yang berkeadilan dan harus dilestarikan sepanjang zaman secara berkelanjutan.
6. Latar belakang berwarna kuning keemasan, melambangkan masyarakat Kabupaten Cilangkahan sangat kaya dengan potensi sumber daya alam untuk mencapai kemakmuran.
7. Latar belakang berwarna merah hati dan kuning, melambangkan bahwa masyarakat Kabupaten Cilangkahan memiliki keteguhan hati untuk selalu berani memperjuangkan tercapainya kemakmuran sepanjang masa.
8. Tulisan “CILANGKAHAN,” melambangkan identitas nama Kabupaten.
9. Moto bertuliskan “MAKMUR SENTOSA,” memiliki makna kemakmuran sepanjang masa.

Editor : Imam Rachmawan