Ia juga menghimbau agar sekolah, termasuk guru, turut berperan aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang seksualitas dan kesetaraan gender kepada siswa.
“Tentunya yang pertama adalah orang tua karena orang tua adalah sekolah pertama bagi anaknya. Penting sekali orang tua memberikan pengetahuan dampak kekerasan seksual sejak dini dan membatasi penggunaan media sosial untuk anak. Selain itu, guru-guru yang ada di sekolah, guru harus aktif dan masif untuk mensosialisasikan tentang seksualitas dan kesetaraan gender yang dimana rata-rata korban dari kekerasan seksual adalah perempuan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Desi menekankan peran penting Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam memperluas jangkauan melalui program sosialisasi di sekolah. Ia yakin hal ini akan membantu menanamkan pengetahuan dan kesadaran penting pada anak-anak.
“Lalu dinas perempuan dan pemberdayaan anak, saya rasa patut diberlakukan program sosialisasi datang ke sekolah-sekolah agar bertambah serta tertanam pengetahuan bagi anak-anak,” tuturnya.
Menyoroti bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja tidak hanya di sekolah, tetapi juga di jalan raya atau bahkan di lingkungan rumah. Maka dari itu ia mengajak bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di masyarakat.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait