Ia mengungkapkan rasa prihatinnya karena di era modern ini masih ditemukan rumah yang tidak layak huni.
“Setiap hari penghuninya harus berjuang,” ujarnya.
Saat dikunjungi, Midah (63) seorang penerima bantuan perbaikan RTLH mengaku, bahwa selama ini tinggal sendirian dirumah berukuran 4 x 6 meter tersebut selama 21 tahun, kebutuhan hidupnya hanya mengandalkan dari kiriman anak.
“Sudah tinggal 21 tahun, rumah pada bocor. Tanah sendiri luas 100 meter persegi, saya tinggal sendirian,” kata Midah.
Midah sangat merasa senang telah mendapat bantuan, karena selama ini belum ada yang membantunya, ia juga berterimakasih dengan penuh syukur.
“Terima kasih banyak atas bantuannya, Pak. Saya sangat senang. Selama ini, saya belum pernah mendapatkan bantuan,” ungkapnya.
Bersamaan dengan itu, Midah juga mendoakan agar Dimyati selalu diberi kesehatan. Sebelum berpamitan, Dimyati turut menyerahkan makanan takjil untuk buka puasa Midah.
Dimyati menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan bersifat sebagai pemicu, dengan harapan Ketua RT, Ketua RW, hingga Lurah setempat dapat bergotong royong dalam proses perbaikannya.
Selain itu, Dimyati juga meminta Kepala Kepolisian Sektor dan Komandan Rayon Militer setempat untuk memantau perkembangan renovasi.
“Saya akan meminta laporan mengenai progresnya nanti,” katanya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait