LEBAK, iNewsLebak - Aliansi mahasiswa di Lebak yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) menolak keras Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang saat ini sedang dibahas oleh DPR RI. Mereka menyampaikan jika RUU TNI dapat kembali menghidupkan Dwifungsi TNI (dahulu ABRI).
“Kumala menyuarakan penolakan terhadap Revisi UU TNI, ini dinilai dapat mengembalikan dwifungsi TNI seperti yang ada pada Orde Baru,” ujar Ketua Kumala, Irfan Ripai saat diwawancarai pada Rabu (19/03/2025).
Irfan juga menyampaikan jika pemerintah tidak memiliki urgensi untuk memasukan tentara ke dalam ranah sipil. Itu dinilai dapat mengancam demokrasi dan mengkhianati reformasi yang telah diperjuangkan.
“Banyak penolakan dari elemen masyarakat tentang RUU ini. Kekhawatiran dan trauma pascarezim Orde Baru yang mengakibatkan banyaknya pelanggaran HAM,”
“Tidak berjalannya demokrasi sesuai dengan relnya,” lanjut Irfan.
Tak hanya Lebak, pernyataan ini didukung oleh kampus-kampus yang ada di Banten. Setidaknya, ada delapan kampus yang mendukung pernyataan ini dan menolak keras RUU tersebut disahkan. di antaranya, Untirta, UIN, Unsera, Uniba, UPG, Fiksi, Unpam, dan Falatehan.
Serta tiga kampus lain di Lebak, yaitu Unilam, USBR, dan Waspal.
Sebelumnya, DPR RI telah melaksanakan rapat kerja pada Selasa (18/03) kemarin. Seluruh fraksi yang tergabung dalam Komisi I DPR setuju jika pembahasan RUU TNI ini dibawa ke dalam pembicaraan tingkat II untuk selanjut disahkan.
“Kami berharap semoga RUU TNI dapat disetujui bersama dalam Rapat Paripurna DPR RI sehingga RUU TNI dapat disahkan dan ditetapkan menjadi Undang-Undang,” ujar Menteri Hukum, Supratman Andi Atgas dalam rapat tersebut yang digelar di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
