Martini (50), warga Rangkasbitung, juga menyatakan rasa terima kasihnya karena anaknya, Aisah, dapat bersekolah tanpa beban biaya. Ia mengatakan, sistem pendidikan berasrama juga membantu anak-anak fokus belajar dalam lingkungan yang kondusif.
Menurut Koordinator PKH Kabupaten Lebak, Wahyu, sebanyak 100 siswa dari 25 kecamatan telah diterima di Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran 2025/2026. Mereka dipilih berdasarkan verifikasi kondisi sosial-ekonomi dan komitmen belajar.
“Tujuan utama program ini adalah memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Harapannya, anak-anak ini bisa menyelesaikan sekolah dan mengangkat derajat keluarganya,” kata Wahyu.
Dengan fasilitas pendidikan gratis, dukungan penuh dari pemerintah, dan semangat dari para peserta didik, Sekolah Rakyat menjadi titik terang bagi masa depan anak-anak dari pelosok Lebak.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait