Abah Bimala, menyatakan, bahwa suara Dwi Rahmawati, yang memiliki talenta genre dangdut dan suara yang khas, diharapkan menjadi pemicu warga di eks Kewedanaan Cilangkahan untuk mewujudkan DOB Cilangkahan, terpisah dari Kabupaten Lebak.
"Dalam perjuangan sekecil apapun, jika dilakukan secara bersama dengn penuh kesadaran dan rasa cinta akan berdampak besar. Musik menyentuh rasa dan mampu menggerakkan semangat. Lagu Cilangkahan Masa Depan menggambarkan asa, harapan, juga jeritan perjuangan masyarakat di eks Kewedanaan Cilangkahan yang sudah dua dekade lebih berjuang untuk mewujudkan Kabupaten Cilangkahan," kata Abah Bimala.
Sementara Dimasinra, sang pencipta lagu Cilangkahan Masa Depan mengatakan, lagu tersebut bukan sekedar untuk dinyanyikan. Tetapi, diharapkan menjadi penggugah hati. "Kami ingin mengajak masyarakat di Lebak Selatan untuk bersatu mewujudkan DOB Cilangkahan sesuai dengan profesi dan tugas masing-masing," kata Dimas.
DOB Kabupaten Cilangkahan bukanlah wacana baru. Perjuangan ini sudah berumur lebih dari 20 tahun. Warga eks Kewedanaan Cilangkahan, meliputi Kecamatan Malingping, Cijaku, Wanasalam, Cihara, Panggarangan, Bayah, Cibeber, Cilograng dan Banjarsari, tak henti-hentinya menyuarakan aspirasi agar pemerintah pusat mengesahkan daerah mereka sebagai kabupaten mandiri, berpisah dari Kabupaten Lebak.
Warga Lebak Selatan ingin berpisah dari Kabupaten Lebak, untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, menghadirkan pembangunan yang merata, dan membuka lebih banyak lapangan kerja. Saat ini, warga di wilayah selatan masih harus menempuh perjalanan panjang ke Rangkasbitung untuk urusan administrasi, sementara infrastruktur belum merata dibanding wilayah utara.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait
