Majelis Dewan Adat Masyarakat Rampi Audiensi dengan Dittipiter Bareskrim Polri

U Suryana
Majelis Dewan Adat Masyarakat Rampi Audiensi dengan Dittipiter Bareskrim Polri / foto: istimewa

Sedangkan para terduga 17 orang pelaku sebelumnya yang sempat menjadi DPO, kini telah insyaf dan mendapat pengampunan, serta berjanji akan bergabung dengan Majelis Dewan Adat Masyarakat Rampi dalam memerangi penambang illegal, membantu peran Dittipiter Bareskrim Polri. 

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, SH menghimbau masyarakat Rampi agar menjaga soliditas, bersatu, dan jangan mudah terpecah belah oleh hasutan provokator oleh orang-orang di luar wilayah masyarakat adat Rampi.             

Dari Miskin akan Menjadi Makmur

Melalui rencana PT Kalla Arebamma  yang pemberian SPK sebagai kontraktor kepada koperasi yang dibentuk Majelis Dewan Adat Masyarakat Rampi, diharapkan dapat menghidupkan perekenomian. Menciptakan lapangan kerja, membuka akses jalan, sekaligus memakmurkan masyarakat Rampi yang sudah lama hidup merana. Majelis Dewan Adat Masyarakat Rampi  menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Kalla Arebama dan Putriana Hamda Dakka yang telah berperan tanpa lelah membantu hingga terjadi pencapaian seperti yang selama ini diharapkan masyarakat.

Sementara itu Direktur Utama PT Kalla Arebamma, Yeremy Vincentius mengatakan, selain akan memberikan SPK sebagai kontraktor kepada koperasi, yang dapat dikerjakan setelah disetujui RKAB awal tahun 2026, perseroannya juga akan memberikan Corporate Social Responsibiity (CSR) dalam bentuk pembangunan peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan berupa 1 (satu ) unit klinik setiap desa, perbaikan kualitas jalan, dan perbaikan gereja.

Rampi, sebuah wilayah kecamatan sangat terpencil di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan jumlah penduduk sebanyak 3.164 jiwa, merupakan suku Kaili. Kondisi fasilitas kesehatan hanya terdapat satu Puskesmas di Desa Sulaku, dan tiga Puskesmas Pembantu di Pustu Leboni, Pustu Onondowa, dan Pustu Tedeboe. Kondisi geografisnya yang berbukit-bukit dan terletak pada ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut membuat pembangunan infrastuktur jalan menjadi sulit. Topografi yang sukar dengan lokasi yang terpencil menunjukkan aksesibilitasnya terbatas. 

Editor : U Suryana

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network