Pemkab Lebak Fokuskan Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani 

Syifa Putri Anandhini
Pemerintah Lebak mengoptimalkan swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. (foto: pixabay)

LEBAK, iNewsLebak.id - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten terus mengoptimalkan pemberdayaan petani sebagai langkah mendukung program swasembada pangan sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, menegaskan pihaknya bekerja keras agar sektor pertanian dapat menjadi tumpuan kesejahteraan masyarakat.

“Kita mendorong usaha pertanian itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga ke depannya mampu memutus mata rantai kemiskinan,” katanya di Lebak, Kamis (25/9). 

Sejumlah intervensi dilakukan pemerintah daerah bersama pusat, provinsi, dan desa. Mulai dari penyaluran bantuan sarana produksi (saprodi), peralatan pertanian seperti traktor, hingga benih padi untuk lahan sawah seluas 5.000 hektare, padi gogo 4.800 hektare, serta pestisida yang didistribusikan ke hampir seluruh kecamatan.

Tak hanya itu, petani juga dipermudah dalam akses permodalan melalui pinjaman lunak dari Bank Lebak. Pemerintah setempat pun berencana membangun jalan usaha tani untuk memangkas biaya transportasi dan memudahkan distribusi hasil panen.

Menurut Rahmat, pertanian selama ini telah menjadi andalan ekonomi petani sekaligus penopang Kabupaten Lebak sebagai lumbung pangan di Banten. Dengan berbagai dukungan, ia optimistis kesejahteraan petani semakin meningkat.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Ruhiana, turut mengakui besarnya perhatian pemerintah kepada petani.

“Selama ini intervensi pemerintah menyalurkan bantuan terhadap petani cukup besar sehingga secara langsung dapat mendorong kesejahteraan petani,” ujarnya.

Gapoktan yang ia pimpin kini memiliki 200 anggota dengan lahan garapan 150 hektare. Dengan dukungan irigasi pompanisasi, para petani bisa menanam tiga kali dalam setahun. 

Saat panen, rata-rata produktivitas mencapai 6 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare yang dibeli pengepul seharga Rp6.500 per kilogram.

Dari kalkulasi sederhana, setiap hektare mampu menghasilkan Rp39 juta. Setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp15 juta, petani masih bisa mengantongi keuntungan bersih Rp24 juta hanya dalam empat bulan.

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network