LEBAK, iNewsLebak.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo memang belum bisa dikatakan sebagai kebijakan yang populer. Tak sedikit pihak yang secara terang-terangan menolak bahkan meminta program itu untuk dievaluasi.
Carut marut di lapangan pun jadi faktor tambahan, mulai dari terlambatnya pembayaran ke dapur penyedia MBG, menu yang tak sesuai selera, maupun dugaan keracunan yang dialami peserta didik di berbagai daerah.
Lewat Hashim Djojohadikusumo, program MBG ini ditegaskan bakal terus berjalan, bahkan anggaran untuk MBG naik menjadi Rp171 triliun di tahun 2025. Ini merupakan satu bentuk kepastian investasi jangka panjang sumber daya manusia (SDM) lewat program MBG tetap dilanjutkan.
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi ini pun optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai 8 persen, ditopang program MBG yang setiap tahun akan ditambah anggarannya oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, program MBG ini akan memberikan kebutuhan pangan harian bagi sekitar 82 juta orang. Dengan demikian kebutuhan komoditi seperti telur, daging ayam, sayuran, nasi, tempe, dan tahu serta buah-buahan akan diserap oleh dapur MBG.
Editor : Lazarus Sandy
Artikel Terkait